Jalan-jalan, keren!

Jalan-jalan Thailand: Khao Yai Itinerary in 4D3N, Day 1 & 2

Libur panjang akhir tahun kemarin saya manfaatkan dengan mencoret satu dari sekian banyak kota yang ada di places-I-have-to-visit-before-I-die list. Khao Yai adalah sebuah daerah di Thailand. Sekitar 3 jam berkendara dari Bangkok untuk sampai ke tempat ini. Kayak apa kota ini? Eeeeng kayak Puncak. Khao Yai adalah kawasan Hutan Nasional. Jadi lokasinya perbukitan gitu. Dan ntah kenapa semua lokasi wisata dibuat bergaya Eropa. Hahahaha.

khaoyai panorama farm

Ada apa aja di Khao Yai? Ini itinerary saya selama 4 hari 3 malam di sana.

Trip to Khao Yai.

Brainstroming ajah!, can't get this out of my head, Curhat Colongan, just a thought

Tentang Bersyukur itu….

Jadi, tulisan awal tahun sebelum ini, saya menulis bahwa 2017 saya was a roller coaster ride. Up and down-nya terlalu cepat. Tahun 2018 saya pengen slow down. Naik tangga satu-satu. Kalau pun harus ride, ya ferris wheel aja deh, jangan roller coaster. πŸ˜‚

Ga lama saya posting tulisan awal tahun itu, saya bikin list of gratitude di IG story saya. List per bulan untuk hal-hal yang patut saya syukuri, paling ngga satu setiap bulan. To my surprise, setelah saya ingat-ingat dan saya bikin list, ternyata banyak. Dan ada saja hal-hal yang perlu disyukuri setiap bulannya. Hal-hal kecil yang kadang kita liat setengah mata tertutup dan merasa itu memang sudah seharusnya seperti itu. Ini wow sekali! 😱

Dari pada cuma di IG story, saya pengen membagikan #gratitudelist2017 saya di sini. Supaya tercatat juga. Dengan sedikit modifikasi dari versi IG, here it is my gratitude list:

January: Start new year 2017 with the beloveds in Bandung.

February: Menyusun rencana jangka pendek soal kerjaan (dan ternyata dikabulkan Tuhan beberapa bulan kemudian hahahahaha πŸ˜…).

Maret: Traveling to Japan with bunch of lovelies buddies. ❀️

April: Nonton Coldplay Head Full of Dream concert di Singapore. Coldplay, finally! ❀️

Mei: Starting corporate life all over again. Ini rencana jangka pendek yang saya sempat bikin di bulan Februari. Mau kerja (kantoran) lagi, abis pulang dari Jepang aja biar ga ribet kudu cuti. Eh beneran dikasih kerjaan begitu pulang dari Jepang. Ini nih yang bikin saya percaya dengan kalimat “be careful to what you wishing for“, karena Tuhan kadang sebercanda itu. πŸ˜…

Juni: Vio’s birthday. Masih ketemu bulan Ramadhan buat bersih-bersih diri. Alhamdullilah.

Juli: Idul Fitri. Mudik ke Palembang ketemu Nyokap. Sempet piknik sama Nyokap juga ke Kampung Arab ditemenin Mbak Ira. Jarang-jarang terjadi ini. Akhir bulan sempat piknik me time buibuk ke Jogja with these lovelies ladies: Chacha, Disty dan Onye.

Agustus: Nonton Foo Fighters concerts di Singapore dan for free! The perks of being a blogger.

September: Got my permanent employee status. Ehe. 😌 Lalu menantang diri out of comfort zone dengan traveling 6 hours by bus dan tidur di barak di Ujung Kulon, dan mengajak Vio. Ternyata kami survive. It was fun.

Oktober: My birthday once again, Alhamdullilah. Terus jadi relawan Kelompok Inspirasi Jelajah Pulau ke Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. What an experience!

November: Balik ke Singapore dan gratis lagi karena mau nulis tentang hotel baru di sana. Again, the perks of being a blogger.

Desember: Traveling ke Khao Yai, Thailand, gara-gara beberapa bulan yang lalu baca artikel soal Khao Yai dan langsung masuk ke travel bucket list saya. Eh bisa juga ke sana akhirnya. 😁

See? Kalau mau diingat-ingat banyak banget moment yang patut banget kita syukuri. Cuma kadang kita lupa. Terlalu fokus sama yang bikin sakit hati dan sedih dan galau. Hahahaha. Syudah lah. 2018 mari fokus ke yang bikin senang aja. Ya ngga?

Kalian punya gratitude list apa tahun kemarin?

Curhat Colongan, just a thought

New Year!

So yeah. It’s 2018 already. So how is it after the party? Masih hang over? Masih ngga percaya udah tahun baru? πŸ˜‚

2017 for me it’s a roller coaster ride. The ups and downs was too fast. I was in the up front when 2017 was ended, I’m not ready for the down yet.

Lupa baca di mana, 2017 ke 2018 itu hanya pergantian angka, selebihnya mau kayak apa di 2018 itu kita sendiri yang menentukan. So, let’s begin slowly. One step at the time with stairs, not a roller coaster, dear me. Dan jangan lupa bahagia.

How’s about you? Happy new year! 🎊

Berbagi, Jalan-jalan

Jalan-jalan Singapore: YOTEL Singapore

Kalo lagi ke Singapore tuh, suka bingung mau stay di mana, karena hotel yang letaknya ngga jauh-jauh dari pusat keriaan dan ngga jauh-jauh stasiun MRT (biar ga capek jalan kakinya) itu biasanya mahal. Singapore gitu. Kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia saat ini. πŸ˜‚ Kunjungan terakhir ke Singapore sekalian pengen beli iPhone X (yeah ini mimpi dulu aja), seneng banget nemu hotel affordable sekaligus strategis.Β  HotelΒ ini baru buka bulan lalu. Asalnya sendiri memang budget hotel dari NY, US. Tapi walaupun budget, kamar dan fasilitasnya ngga budget sih. Karena nyaman banget. Hmmmmm mungkin tepatnya bukan budget, tapi compact. Karena kadang kita ngga butuh that spacious room yang cuma ditempatin buat tidur doang. Sisanya kan kita bakal jalan-jalan di luar hotel. Ye kaaaaan…

Screen Shot 2017-12-19 at 10.45.22 PM.png
lobby YOTEL Singapore

Terletak di Orchard Road, YOTEL Singapore adanya di samping Tang Plaza, di belakang International Building. Awalnya agak ribet nyarinya emang karena sebenernya ya ga di persis di Orchard. Tapi setelah ketemu mah, lokasinya ini menyenangkan. Keluar hotel, jalan kaki dikit ketemu stasiun Orchard. Buat yang familiar, stasiun Orchard ini hub segala keriaan di Orchard. Naik dari stasiun ini udah ketemu ION Plaza, Wheelock Palace, Takashimaya, dan lain-lain. Ini ga ada 5 menit jalan kaki dari hotel. See? Menyenangkan kan lokasinya. Heheh.

Oke, itu lokasi. Hotelnya sendiri kayak apa?

Yotel Singapore

Jalan-jalan

ο»ΏA Quite Lunch at Harlow Brasserie

Ngantor di seputar Kuningan tapi selalu bingung mau makan apa tiap jam makan siang? Padahal mall tinggal nyebrang doang? Sama dong! πŸ˜‚ Ya begitu lah dilema saya tiap menjelang jam makan siang. Lebih ke bosen sama pilihan yang itu-itu aja sih. Hahahaha. On another day, I found out about this restaurant Harlow Brasserie. Ngga jauh dari kantor. Like 10 minutes by cab (dengan catatan ngga macet). Lunch dong saya ke sana. Pas sampe agak kaget, kok sepi? Belum buka? Mengingat itu jam makan siang, masak sepi sih. Setelah sedikit celingak celinguk, ternyata restorannya buka. Hahahahaha. 😁

lunch di Harlow!