Curhat Colongan, just a thought

To Another Decade

Desember kemarin sempat liat postingan photo beberapa teman di sosmed soal beginning of the decade to end of the decade. Semacam #10yearschallenge yang sempet happening kemarin. Wow 10 tahun. Bukan waktu sebentar. Postingan yang membuat saya jadi ikut membongkar photo-photo lama saya, mencari sesuatu yang bisa saya posting. Tapi ngga jadi. Buka IGStory setahun terakhir aja ngga berani – terlalu banyak jatuh, bangun, patah hati dan air mata di sini, apalagi menguatkan diri memposting perjalanan saya selama 10 tahun terakhir.

Lalu perjalanan akhir tahun yang saya lakukan pekan kemarin, membuat saya menyadari sesuatu. We tend to take everything for granted.

Well yeah, that is not “we”. I do. Hahahaha.

mau nulis apa sih?

Brainstroming ajah!, can't get this out of my head, Curhat Colongan, just a thought

Tentang Bersyukur itu….

Jadi, tulisan awal tahun sebelum ini, saya menulis bahwa 2017 saya was a roller coaster ride. Up and down-nya terlalu cepat. Tahun 2018 saya pengen slow down. Naik tangga satu-satu. Kalau pun harus ride, ya ferris wheel aja deh, jangan roller coaster. 😂

Ga lama saya posting tulisan awal tahun itu, saya bikin list of gratitude di IG story saya. List per bulan untuk hal-hal yang patut saya syukuri, paling ngga satu setiap bulan. To my surprise, setelah saya ingat-ingat dan saya bikin list, ternyata banyak. Dan ada saja hal-hal yang perlu disyukuri setiap bulannya. Hal-hal kecil yang kadang kita liat setengah mata tertutup dan merasa itu memang sudah seharusnya seperti itu. Ini wow sekali! 😱

Dari pada cuma di IG story, saya pengen membagikan #gratitudelist2017 saya di sini. Supaya tercatat juga. Dengan sedikit modifikasi dari versi IG, here it is my gratitude list:

January: Start new year 2017 with the beloveds in Bandung.

February: Menyusun rencana jangka pendek soal kerjaan (dan ternyata dikabulkan Tuhan beberapa bulan kemudian hahahahaha 😅).

Maret: Traveling to Japan with bunch of lovelies buddies. ❤️

April: Nonton Coldplay Head Full of Dream concert di Singapore. Coldplay, finally! ❤️

Mei: Starting corporate life all over again. Ini rencana jangka pendek yang saya sempat bikin di bulan Februari. Mau kerja (kantoran) lagi, abis pulang dari Jepang aja biar ga ribet kudu cuti. Eh beneran dikasih kerjaan begitu pulang dari Jepang. Ini nih yang bikin saya percaya dengan kalimat “be careful to what you wishing for“, karena Tuhan kadang sebercanda itu. 😅

Juni: Vio’s birthday. Masih ketemu bulan Ramadhan buat bersih-bersih diri. Alhamdullilah.

Juli: Idul Fitri. Mudik ke Palembang ketemu Nyokap. Sempet piknik sama Nyokap juga ke Kampung Arab ditemenin Mbak Ira. Jarang-jarang terjadi ini. Akhir bulan sempat piknik me time buibuk ke Jogja with these lovelies ladies: Chacha, Disty dan Onye.

Agustus: Nonton Foo Fighters concerts di Singapore dan for free! The perks of being a blogger.

September: Got my permanent employee status. Ehe. 😌 Lalu menantang diri out of comfort zone dengan traveling 6 hours by bus dan tidur di barak di Ujung Kulon, dan mengajak Vio. Ternyata kami survive. It was fun.

Oktober: My birthday once again, Alhamdullilah. Terus jadi relawan Kelompok Inspirasi Jelajah Pulau ke Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. What an experience!

November: Balik ke Singapore dan gratis lagi karena mau nulis tentang hotel baru di sana. Again, the perks of being a blogger.

Desember: Traveling ke Khao Yai, Thailand, gara-gara beberapa bulan yang lalu baca artikel soal Khao Yai dan langsung masuk ke travel bucket list saya. Eh bisa juga ke sana akhirnya. 😁

See? Kalau mau diingat-ingat banyak banget moment yang patut banget kita syukuri. Cuma kadang kita lupa. Terlalu fokus sama yang bikin sakit hati dan sedih dan galau. Hahahaha. Syudah lah. 2018 mari fokus ke yang bikin senang aja. Ya ngga?

Kalian punya gratitude list apa tahun kemarin?

Curhat Colongan, just a thought

New Year!

So yeah. It’s 2018 already. So how is it after the party? Masih hang over? Masih ngga percaya udah tahun baru? 😂

2017 for me it’s a roller coaster ride. The ups and downs was too fast. I was in the up front when 2017 was ended, I’m not ready for the down yet.

Lupa baca di mana, 2017 ke 2018 itu hanya pergantian angka, selebihnya mau kayak apa di 2018 itu kita sendiri yang menentukan. So, let’s begin slowly. One step at the time with stairs, not a roller coaster, dear me. Dan jangan lupa bahagia.

How’s about you? Happy new year! 🎊

can't get this out of my head, Curhat Colongan, ngga jelas

The Future is in Your Hand, they said.

arrival-1

Ini gara-gara nonton film Arrival kemarin. Tenang, saya ngga mau bikin review film atau bahas arti di balik film tersebut atau bikin spoiler. Ngga. Udah banyak kok bikin. Ngapain saya ikut-ikutan.

Trus ini ngapain? Ya biasa lah, kalo abis nonton film terus ada quote yang nempel terus di kepala tuh rasanya gatel kalo ngga dimuntahin di blog. Hahahahaha. 😁

Apa quotenya? Ini:

Louise Banks: If you could see your life from start to finish, would you change things?
Ian Donnelly: Maybe I would say what I felt more often. I don’t know.

emang ada apa sih?

Curhat Colongan, ngga jelas

Decluttering itu …

Siapa yang punya masalah di pagi hari ketika buka lemari lalu merasa ngga punya baju buat dipake hari itu, padahal baju selemari penuh sampe lemari pengen muntah rasanya?

Ya itu saya. Guilty as charged.


Gara-gara postingan throwback dari Path kemaren, jadi inget pengen posting ini di blog. Soal decluttering alias beres-beres lemari baju.

tentang decluttering