Suatu siang yang lengang di Jakarta. Saya janjian makan siang dengan Chika, karena kami kebetulan mendapat tugas untuk review sebuah restoran Spanish bernama Gastromaquia dari Clozette Review. Karena kami berdua ini baik hati dan senang berbagi, kami pun mengajak Iphan, Goen, dan Titiw untuk makan siang bersama kami. Biar seru.
Month: January 2017
The Future is in Your Hand, they said.
Ini gara-gara nonton film Arrival kemarin. Tenang, saya ngga mau bikin review film atau bahas arti di balik film tersebut atau bikin spoiler. Ngga. Udah banyak kok bikin. Ngapain saya ikut-ikutan.
Trus ini ngapain? Ya biasa lah, kalo abis nonton film terus ada quote yang nempel terus di kepala tuh rasanya gatel kalo ngga dimuntahin di blog. Hahahahaha. 😁
Apa quotenya? Ini:
Louise Banks: If you could see your life from start to finish, would you change things?
Ian Donnelly: Maybe I would say what I felt more often. I don’t know.
Decluttering itu …
Siapa yang punya masalah di pagi hari ketika buka lemari lalu merasa ngga punya baju buat dipake hari itu, padahal baju selemari penuh sampe lemari pengen muntah rasanya?
Ya itu saya. Guilty as charged.
Gara-gara postingan throwback dari Path kemaren, jadi inget pengen posting ini di blog. Soal decluttering alias beres-beres lemari baju.
Life Began After …*
`Udah hampir seminggu lewat 2017. Dan saya belum ngapa-ngapain. Bhahahahahahak.
To be frankly, agak bingung mau ngapain di 2017 setelah menyerah dengah semua resolusi bertahun-tahun yang lalu. 2016 itu, gimana ya, bisa dibilang tahun yang berat banget. Ups and Downs-nya terlalu cepat. Bukan kayak naik rollercoaster, tapi lebih persis kayak naik Battlestar Galactica di USS. Ngga cuma ups and downs, tapi dibolak balik sampe 360 derajat juga.
Ya begitulah. The rest 2016 was survival time. Capek malah kurang tepat untuk menggambarkan situasinya. Capek? I’m more than exhausting. Hahahahaha.
Selain lelah, banyak hal yang perlu banget disyukuri di tahun 2016. Ketemu teman-teman baru, keluarga baru, menjelajah tempat-tempat baru. Belajar banyak karakter orang-orang yang baru saya kenal, mulai dari yang baik sampe yang licik. Ehe.
Dan bahwa ketika kita merasa hidup ini baik-baik saja, hidup kemudian membawa kita pada kekacauan.
But well, there’s always a silver lining after the storms, isn’t it? Saya ngga tau apakah saya siap buat 2017. Tapi postingan awal tahun saya, mari berbahagia saja. Dan itu susah. Banget. Bahkan untuk tertawa pun masih pake miris.

Anyway, selain pengen travel more di tahun ini, saya kangen nulis remeh temeh di blog ini. Jadi goal saya untuk blog ini di 2017 adalah kembali menulis recehan. Ya kayak postingan ngga penting ini. Semoga kalian masih pada mau baca dan komen ya.
Udah mau seminggu di 2017. Kalian sudah ngapain aja?
.
.
.
*you can fill the blank as you want. Why so serious?