Ada satu hal yang menarik perhatian saya dalam hal berinteraksi dengan teman-teman. Mau itu di dunia sosmed atau di dunia nyata. Cara kita mempengaruhi dan dipengaruhi oleh satu sama lain.
Gara-gara rame-rame 4 November yang lalu itu, saya menemukan diri saya sering kali “tenggelam” dalam dialog-dialog konstan dengan beberapa rekan atau menyimak dengan seksama status-status sosmed mereka (beserta percakapan-percakapan di situ), berusaha untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana mereka melihat sesuatu.
Sometimes I’m intrigued to know how they are relating to what I’m actively saying. I can be discussing nothing of any importance and still feel the urge to inquire as to how my thoughts are being received. It often has a semblance of complete misinterpretation and I am left feeling un-interestingly introverted and often times fervently vulnerable.
Ya begitu lah. Kadang orang kan cuma mau baca apa yang mereka percaya dan denger apa yang mereka mau denger. Sisanya? Not important. 😂😂😂
Well yes, I’m silently judging you. Can’t help it! 😝
Eh kalo di-blog-in mah udah bukan silently judging dong ya? 😝
LikeLike
Hahaha saya juga begitu. Suka mendengarkan diam diam dan baca diam diam lalu mengambil kesimpulan sendiri.
LikeLike
ya gimana ya kan, Mbaaaak :)))) *toss*
LikeLike
Ini ngomongin siapa sih mak?
LikeLike
yang suka sebar-sebar link berita tapi dari portal ngga jelas gitu deh, chik. 😛
LikeLike
Ada apa sih dgn emot melet2 itu?
LikeLike
karena pengen!
LikeLike
Pemikiran kita sama dan kadang memang butuh yang namanya cuek.
LikeLike
aku sih ngga cuek, dok. Silently judging aja. Kalo eneq trus unfollow. #eh
LikeLike
And that’s why i never share any assumption of mine on social media.
I do not want to be easily read. I wanna be mysterious 😛 *apasihyes* 😀
LikeLike
Aku sempet kemaren, buat social experiment aja. Sekalian bebersih timeline. Bhahahahahak
LikeLike