Hari kedua di Penang, kami memutuskan bahwa itinerary kami hari itu adalah jalan-jalan menyusuri kota George Town yang katanya heritage banget sampe masuk ke dalam daftar UNESCO World Cultural Heritage City. Karena merasa punya waktu seharian dan kalo diliat dari peta sih lokasinya kecil aja, maka kami pun memutuskan untuk berjalan kaki dengan santai. Bahkan kami baru keluar hotel jam 11 siang. 😆
Start dari jalan Penang, kami pun mulai menyusuri George Town heritage site berdasarkan petunjuk yang ada di jalan. Awalnya sih gitu. Tapi ntah kami yang bego atau memang petunjuk jalannya ga jelas, tiap kali ngikutin petunjuk di jalan, pasti kami ngga menemukan tempat yang dimaksud. Lha, kok ya capek lama-lama. Dan kami pun akhirnya memutuskan untuk keliling-keliling naik becak! 😆
Setelah tawar-tawaran sama si abang becaknya, jadilah kami dapat harga RM 40 per jam untuk keliling-keliling. A little too pricey, tapi ya kapan lagi sih. Untung dapet tukang becak yang sangat informatif soal heritage site ini. Tau jalan nyusur-nyusur lewat gang-gang. Kami pun segera di bawa ke semua street art yang ada di situ! 😀

Oh iya, gara-gara ngobrol sama si abang becak ini, kami jadi tau kalo kami tuh salah jadwal dateng ke Penang, karena cuma seminggu setelah Chinese New Year. Toko-tokonya pada tutup semua, cyin! Tempat makan juga banyakan pada tutup. Kata si abang becak, biasanya sehabis CNY, mereka pada tutup sekitar dua minggu. Libur sampe Cap Go Meh. Lha pantes dari kemaren nyari tempat makan susah banget! 😆
Ada untungnya juga naik becak ini, karena kami jadi menghapal jalan-jalan di situ. Plus nandain tempat-tempat yang akan kami kunjungi berikutnya. Setelah dua jam keliling-keliling naik becak, kami pun melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki! Biar sehat! 😆
Mulai dari Fort Conwallis (masuk ke sini bayar RM 2 per orang), bekas benteng pertahanannya Penang, Masjid Kapitan Keling (sayang lagi ga bisa ikutan sholat di dalem), daerah pelabuhan sampe akhirnya balik ke Esplanade buat (lagi-lagi) menikmati angin laut sore hari. Seru! Masuk-masuk ke beberapa site di sini ga bayar sih, ada beberapa doang yang bayar. Sisanya, either cuma bisa dinikmati dari luar pager, kalo ngga ya gratis. 😀

Dan bener kata si abang becak, seharian tuh ga cukup buat menjelajahi George Town heritage site ini. Ternyata masih banyak tempat yang belum kami datangi sampe sore itu! 😆
Photo-photo lebih lengkap hari kedua di Penang, silahkan liat di album flickr yang ini yaaaa…
—-
Tips:
1. Ada banyak cara buat keliling George Town heritage site ini. Jalan kaki, naik becak, sewa motor, sewa sepeda atau otoped. Semua cara seru asalkan tau jalan dan tempat yang mau dikunjungi.
2. Sewa sepeda di George Town sekitar RM 10 buat seharian. Untuk sewa otoped sekitar RM 15. Ga tau harga sewa motor atau mobil karena kita ga nyari juga sih kemarin itu. Alternative lain adalah naik becak kayak yang saya lakukan. Harus pinter-pinter nawar sih.
3. Keliling-keliling George Town ini bisa naik Penang City Hop on Free Central Area Transit (CAT) Shuttle. Yang ini gratis. Tapi kudu agak sabar nunggunya dan dia cuma muter di jalan-jalan utama. Jadi kalo mau mblusuk-mblusuk, tetep kudu jalan kaki.
4. Pastikan kalian membawa peta yang tepat. Tempat ini memang kecil, tapi jalanannya ribet. Banyak lorong-lorong kecil. 😆 Lagi-lagi, pastikan kalian memakai outfit yang nyaman, karena bakal banyakan jalan kakinya kemana-mana. 😀
pengen ke sini lagi.. belum puas! 😆
LikeLike
Untungnya ya jeda antara imlek dan cap go meh itu tiket murah dan pengunjung relatif sepi ….
LikeLike
iya. kayaknya itu juga yang bikin tiketnya jadi murah 😆
LikeLike
Fotonya kecil-kecil. 😐
LikeLike
kan tinggal di-klik! hih! 🙄
LikeLike
Aku waktu itu RM 50 sewa becak keliling-keliling. 😐
LikeLike
lha? kok mahal? ngga ditawar mesti… 😆
LikeLike
ah kapan-kapan wes ke Penang ^^
LikeLike
aku mau ke Jepang! ish! 😈
LikeLike
Kangen Penang lagiiii 😀
LikeLike
Really interesting article, seemed you spent longer there than me.
LikeLike
tukang becak di sana suka ngemplang ngga kak? 🙂
LikeLike
Enaknya bisa jalan-jalan ke luar. 😀 apalagi ke Penang. kapan ya aku bisa berlibur ke luar negeri. Ubek ubek postingan ini jadi membangkitkan gairah liburan yang sudah terbenam cukut lama 😀
LikeLike