Tadi pas buka browser, si Google pake gambar itu. Suka deh…
Jadi inget kalo hari ini hari bumi. Saya memang belum bisa berbuat banyak untuk bumi ini, selain berusaha untuk tidak buang sampah sembarangan, membawa kantong belanjaan sendiri demi mengurangi sampah plastik walaupun belum sukses-sukses banget karena beberapa kali saya sempet lupa bawa, mengurangi pemakaian tissue dan mengganti dengan saputangan, bawa botol minuman sendiri demi menghindari beli air mineral, ikutan earth hour… Ngga banyak-banyak banget. Tapi saya yakin lah kalo itu berguna. Setidaknya saya berusaha ramah sama bumi ini. Memang efeknya ngga keliatan sekarang, karena yang menikmati ya anak cucu saya kelak. Dan demi mereka itu lah apa yang saya lakukan sekarang.
Trus saya jadi inget film 2012 dan Avatar. Mother Nature alias bumi kita ini punya caranya sendiri dalam memperbaiki diri. Mumpung sekarang si Bumi masih baik terhadap kita, ngga ada salahnya kan ya kita juga ikut menjaga kelangsungan hidupnya…
Selamat Hari Bumi.
Beberapa hari ini hits blog saya meningkat drastis lebih dari dua kali lipat dari biasanya. Setelah saya cek, ternyata rata-rata nyasar ke blog saya dengan keyword “Kartini”. Ah ya semoga saja mereka tidak menyesal nyasar ke sini, karena tulisan saya soal Kartini yang ini dan yang itu mungkin tidak seperti yang mereka cari dan harapkan.
Bukaaaan, bukannya saya tidak menghormati Kartini. I really thanks to her, karena beliau saya bisa seperti sekarang. Yang saya ngga suka itu adalah simbol-simbol perayaan yang ngga jelas maknanya itu. Yang lomba kebaya lah, yang lomba masak bapak-bapak lah… Setelah itu selesai, trus apa?
Saya suka dengan apa yang ditulis Gita, di sini:
Mengurus rumah tangga atau anak bisa dilakukan secara berasama-sama, baik oleh laki-laki dan perempuan. Itulah kesetaraan, itulah emansipasi. Ketika seorang suami tidak selalu menuntut untuk disediakan kopi di pagi hari, ketika perempuan menjalankan peranan tanpa adanya tuntutan atau paksaan dari kaum laki-laki, ketika seorang istri memberikan pelayanan seksual bukan karena kebutuhan dan keinginan suami, atau pada saat anak tidak naik kelas, seorang ibu tidak akan menerima tuduhan kesalahan karena tidak becus mengurus anak, dan ketika perbedaan itu hanya sebatas bentuk fisik laki-laki dan perempuan dan bukan peranan yang dilakukan, maka emansipasi itu benar-benar ada.
Jadi, buat apa simbol-simbol perayaan itu jika setelah lepas hari, perayaan itu kehilangan makna.
Sebagai referensi, mungkin bisa baca juga tulisan Zen di sini. Bahwa Kartini itu hanya manusia biasa, yang sebetulnya gagal dalam mewujudkan cita-citanya, karena adat dan keadaan. Hanya saja beliau punya semangat.
Saya masih bertanya-tanya kenapa Dewi Sartika juga tidak dijadikan sebagai simbol, selain jadi nama jalan tentunya. Beliau bahkan lebih dulu punya sekolah yang sampe sekarang pun masih ada. Ah ya, mungkin karena Beliau tidak punya teman di negeri Belanda sana untuk dikirimi surat dan curhat, dan tidak punya teman yang mau bersusah-susah mengumpulkan surat-suratnya dan kemudian dijadikan buku.
ini postingan kok #random sekali -__-*
LikeLike
ya begitulah chic *dikeplak* …. but anyway congratz for being a mom 🙂 *komen yg random juga*
LikeLike
meneruskan style random mbakyu Desti yak 😀 beliauw mahir untuk urusan tulisan random tapi enak dibaca :”>
LikeLike
Artikel bagus…dari Kartini sampai hari bumi. Salam
http://thomasandrianto.wordpress.com/2010/04/22/info-dari-kawan-broloe-mau-blog-loe-kebanjiran-pengunjung-kaga/
LikeLike
eerr.. ini postingan hari Bumi atau Kartini ya? Tak kirain bahas si hari Bumi..
eh, saya juga stuju soal perayaan itu, berasa tak perlulah. Baca tulisanmu skilas, jadi inget kata Nofie iman di blog nya..
Btw, thankyou udah nge refer soal Zen. saya penasaran sama nih orang, cuma blum tau banyak soal dia
Oke, maafin komentar yang longkap2.. hehhe 🙂
LikeLike
kan udah dibilang postingan random Nda 😆
Zen? yakin pengen kenal? dia philosoper Nda, kamu harus bisa mencerna kalimat lain di balik kata-katanya 😆
*ngumpet sebelum disambit asbak sama Zen*
LikeLike
alam akan selalu menemukan sendiri keseimbangannya ,tul kan chi? 😉
btw ini postingan bumi atau kartini sih jadinya?? 😀
LikeLike
betul Dot
LikeLike
selamat hari bumi dan selamat hari kartini.. 😀
saya juga penasaran yaa kenapa pahlawan wanita yg lain gak dirayain kaya hari kartini ini?
LikeLike
eh kamu kerja di Diknas Du.. mbok diusulkan
LikeLike
dengan semangat kartini, mari kita selamatkan bumi *halah, hehe*
LikeLike
bisa juga 😆
LikeLike
selamat hari kartini dan hari bumi 😀
*betewe lagi rajin update ya :p
LikeLike
masak segini rajin sih Lin?
LikeLike
Kemarin saya ingatkan teman2 di Twitter tentang Rohana Koedoes 🙂
LikeLike
ah ya, si Ibu yang merupakan cikal bakal lahir wartawan-wartawan profesional di Sumatera Barat itu kan ya Paman.. 🙂
LikeLike
terlalu banyak hari… kemarin kartini, sekarang bumi, besok apalagi ya?
LikeLike
besok hari Jumat Pak 😆
LikeLike
nggg..nganu mba..saya bingung mau komen ttg hari bumi apa kartini ya? ya sudah lah..selamat hari kartini dan selamat hari bumi aja…#komenrandom =))
LikeLike
maklum, postingan #random 😆
LikeLike
Jadi kapan saya di buatin pempek?
*ikutan #random komennya deh 🙂
LikeLike
eh sampeyan kapan pulang? bawain pempek ya.. *loh*
LikeLike
Selamat selamat! Sampai jumpa di keriuhan tahun depan *eh*
LikeLike
selamat hari bumi kartini mbak chic, semoga trafficnya tetep tinggi, nanti kalo kelebihan traffic bisa dibagi ke saya. *lho?*
tiap kali ngomongin bumi saya selalu teringat kampung halaman saya yang sudah ndak seindah permai seperti jaman kecil saya. dulu saya biasa mandi di kali belakang rumah, belajar berenang juga di situ, nyari ikan, udang, dengan peralatan seadanya, dengan tangan kosong pun dapet.
kalo berangkat sekolah jalan kaki lewat pematang sawah masih banyak burung bangau tong-tong yang guede, kalo musim kemarau sibuk ngusir kawanan burung betet yang makan tanaman jagung. kenangan yang menyenangkan, tapi ya tinggal kenangan.
sekarang kali di belakang rumah ndak ada ikannya, kalo musim ujan airnya coklat keruh, kalo musim kemarau ndak ada airnya. di sawah sudah ndak ada lagi burung-burung, menyedihkan. saya kuatir nanti cucu saya cuma belajar bentuk hewan dari buku, ndak ada lagi yang tersisa.
LikeLike
mulai dibenahi dong Mas, minimal dari diri sendiri dulu.. ngga mau kan si Bara dan cucu-cucu mu ndak bisa liat lagi tanaman asli dan mesti taunya cuma tanaman plastik 🙂
LikeLike
hehe.. iyah ni postingan lengkap banget (membahasakan tulisan yang campur2 😉 )
tentang hari bumi, jadi inget dosen saya pernah bilang, sebenernya kita mo menyelamatkan bumi, atau menyelamatkan diri sendiri? Bumi sih dari jaman dinosaurus sampe jaman batu juga tetep ada, cuma penghuni nya yang ganti2. So, kita mo menyelamatkan bumi, atau menyelamatkan kita sendiri (dari kepunahan)?
LikeLike
lah kan memang kan? wong bumi ini punya caranya sendiri kok untuk memperbaiki diri… tapi bukan berarti kita trus jadi seenak-enaknya juga kan?
kalo kita ikut menjaga kelestarian bumi, memangnya salah? 🙂
LikeLike
met hari bumi setelah hari kartini mak chic!
LikeLike
Selamat hari bumi, “Save Our Earth” untuk kelanjutan generasi mendatang
salam hangat buat empunya blog
LikeLike
tulisannya menjangkau kemana-mana, hehehe….tapi masih berkaitan smua sih 😀
selamat Hari Kartini dan Hari Bumi
LikeLike
Selamat hari bungi, kita jaga kelestarian bumi kita. Walaupun belum sepenuhnya optimal minimal berusaha untuk menjaganya
LikeLike
Wah,tulisan2nya menarik dan mantap. Siip dah! Ditunggu kunjungan baliknya,salam kenal ya…
LikeLike
ih ada kutipan tulisan saya *lulumpatan* tdk menyangka mak chic menyukai tulisan feminis sinis seprti saya ini *tersipu*
LikeLike
soalnya.. soalnya…
LikeLike
Selamat hari kartini dan hari bumi…. tampaknya saya masih menyiksa bumi dengan plastik dan tisu… T_T
LikeLike
berharap ada plastik dan tissue yang ramah lingkungan 🙂
LikeLike
postingan kombinasi…:D
Selamat hari kartini dan hari bumi
LikeLike
Hmm… nothing much to say just… “Wahai wanita, terima kasih atas perjuanganmu selama ini ya. Dan maafkanlah kesalahan-kesalahan, egoisasi, keras kepalanisme dari kami semua. Salam, Pria.” ^^
LikeLike
kartini adalah bukti hebatnya efek publisitas. jadi apa yang dilakukan kartini di hari bumi?
*lieur*
LikeLike
ayo karaoke Pha *eh*
LikeLike
selamat membumi ^_^
LikeLike
selamat hari bumi
LikeLike
Wow… saya suka kutipan dari Mbak Gita di atas… 🙂
LikeLike
yaaa… begitulah 😆
kalo cuma mengurangi sepertinya kurang lengkap.
Sudah pernahkan menanam dan memelihara sebatang pohon?
LikeLike
tentu sudah dong, saya ngga suka soalnya kalo keluar rumah yang diliat tembok lagi tembok lagi 😐
LikeLike
Berarti hari bumi itu adeknya Kartini. Soalnya ulang tahunnya lebih dulu Kartini (loh?) –mencoba berkomentar yang ada 2-2nya.
LikeLike
ah…masih mending lah mbak, daripada cumak join2an cause di situs jejaring sosiyal..Seperti yang mbak kerjain itu yaaaaaaaa minimal 0.00000000000001% bumi bisa lebih baek. Sapa tau jugak ada yang trus ikut2an ngerjain kek yang embak kerjain
LikeLike
saya malah ngga pernah gabung di cause-cause an itu.. kalo ada request pun pasti saya ignore 😆
LikeLike
Berjuang untuk bumi tercinta memang susah, apalagi kalo melihat orang lain justru malah seenak udelnya merusak dimana kita sudah susah-susah berkomitmen.. (komitmen itu susah yah..)
LikeLike
biarpun random, tapi bermakna dan enak dibaca koq 😀
selamat hari ibu: selamat hari ibu bumi dan ibu kartini *meski udah telats beberapa hari*
LikeLike
Dulu saya demo di Malioboro dalam rangka hari bumi..
ah, sehari untuk bumi 355 hari untuk diri sendiri…
anehnya, saya merasa itu cukup… 😦
LikeLike
haha…iya ini postingan kok Random seKali… btw, demen nih tuLisan tentang seLamat haRi bumi…^^ selamat haRi kaRtini juga.. SEmoga dewi saRtikapun iKut teRsenyum… atau baRangkali KRistina Marta Tiahahu? =D
LikeLike
sepertinya bumi semakin panas, mungkin ini yang dinamakan global warming. semoga semangat hari bumi terus terjaga, tidak hanya sekedar perayaan aja
LikeLike
owww…ya begitulah mak chic. Ternyata Hari kartini membuat bumi menjadi panas *Siap siap dismabit bakiak* :))
LikeLike
hy mbak, salam kenal ya
LikeLike
suka dengan tulisan ini http://theaprikot.com/?p=308&cpage=1#comment-1905
LikeLike
tapi lebih salut sama komen Bude Jeni…
LikeLike
wah telat nih.tapi met hari bumi deh….:D
LikeLike