Disclaimer: Maaf sedikit spoiler. Yang penasaran pengen nonton mending jangan baca… hehehehehe

Sorotan utama dari film ini adalah penembakan Presiden AS, Henry Ashton di atas podium di Plaza Mayor, Kota Salamanca, Spanyol, tepat pukul 12.00 siang pada saat hendak memberikan speech pembukaan KTT Anti-Teroris antara Arab dan Barat. Biasa sih sebenernya. Yang bikin beda adalah terletak pada tujuh adegan yang menggambarkan sudut pandang yang berbeda para tokoh film ini untuk peristiwa yang sama, yaitu penembakan Presiden AS. Yah miriplah (walaupun ngga bisa dibandingkan…) dengan Wicker Park-nya Josh Harnett yang drama banget itu atau About Adam-nya Kate Hudson yang jelas banget komedi banget.
Ketujuh sudut pandang itu adalah ceritanya Rex Brooks (Sigourney Weaver), produser dari stasiun televisi GNN yang meliput dan merekam secara live acara KTT tersebut dan menyaksikan peristiwa penembakan itu dari berbagai kamera yang dibawa oleh banyak kameramen yang di-direct langsung olehnya. Sudut pandang kedua adalah ceritanya Thomas Barnes (Dennis Quaid) dan Kent Taylor (Mathew Fox) anggota Secret Service Agent yang bertugas secara khusus hari itu untuk mengawal Presiden, yang sejak awal mencurigai adanya usaha pembunuhan Presiden. Perspective tersebut kemudian dilanjutkan dengan sudut pandang ketiga yaitu ceritanya Enrique (Eduardo Noriega), seorang petugas polisi Spanyol yang hari itu bertugas menjaga sang Walikota yang hari itu juga menghadiri acara KTT tersebut. Sudut pandang keempat adalah ceritanya Howard Lewis (Forest Whitaker), seorang turis Amerika yang sengaja datang ke acara tersebut dan asik merekam berbagai peristiwa yang ada di acara tersebut untuk ditunjukan kepada keluarganya pada saat pulang nanti. Tetapi ternyata secara tidak sengaja dia justru merekam pelaku penembakan sesunguhnya. Cerita kemudian berganti ke sudut pandang kelima yaitu ceritanya President Henry Ashton (William Hurt) sendiri yang (maaf spoiler…. Hehehehe ) ternyata dalam perjalanannya dari hotel menuju ke Plaza Mayor telah digantikan oleh orang lain yang dibuat mirip dengan dirinya (body double). Lalu sudut pandang keenam dan sudut pandang terakhir (karena dibuat jadi satu) adalah ceritanya para teroris yang mengatur rencana pembunuhan Presiden AS tersebut dan ceritanya Javier (Edgar Ramirez), yang “dipaksa” (karena adiknya diculik dan ditawan) oleh para teroris tersebut untuk menculik Presiden Ashton dari hotel (maaf.. lagi-lagi spoiler…
).
Tadinya saya berharap bahwa penyelesaian film ini akan seperti Déjà Vu nya Denzel Washington atau Snake Eyes nya Nicholas Cage dimana sang tokoh utama menggabungkan sudut-sudut pandang yang berbeda dari para pelaku lainnya menjadi sebuah titik temu untuk menemukan siapa penjahat sebenarnya. Tetapi ternyata adegan kedelapan itu justru penyelesaian stereotype khas film Hollywood dimana terjadi baku tembak dan kejar-kejaran mobil antar pelaku utama dan para teroris. Dan akhirnya cerita dimana para pelaku film ini pada akhirnya bertemu di satu titik bernama “underpass” itu terkesan terlalu dipaksakan. (eh ini spoiler bukan?? Hihihihihi…. ) Uuuuurrrrrggggh mengecewakaaaaaan!
Padahal dari awal cerita sampai dengan persfective terakhir, jalan cerita film ini udah keren banget!!! Hwaaaaaaaa….
And yeaaaah… in the end, Amerika’s always win… huehehehehehehehehe
Pesan buat yang pengen nonton: Jangan sekali-kali meninggalkan tempat duduk anda atau mengalihkan pandangan dari layar! Ketinggalan satu scene saja bisa membuat ceritanya jadi berantakan… halaaaaah…
kok mirip sama pelem judulnya “Bobby” ya?
LikeLike
Hehehe saya ga mau baca.. karena udah ada warning di atasnya, soalnya saya mau nonton sendiri, takut kebocoran ceritanya 😀
LikeLike
mending baca resensi diblog ini soale aku ga bisa nonton pilemnya 🙂
LikeLike
Biasa Banget… Another Terrorist Movie… Satu lagi doktrinasi…
Mudah2an Istri saya terhibur…
LikeLike
@tukangkopi
aaah iyaaaa… “Bobby”! dari kemaren berusaha mengingat film mengenai pembunuhan JFK itu judulnya apa, tapi kok ya ngga inget-inget.. hihihihi
@AdityaWirawan
bocor dikit doang koook… hehehehehe
@masmoemet
loh kenapa ngga bisa nonton?
@JoEy D’Juve
aaah terhibur lah sedikit, walaupun mengharapkan yang lebih mind twisting.. hehehehe
LikeLike
ehm..
wew, beneran jadi gak pengen nonton nih mbak..
huhuhuhuhu..
LikeLike
ahahahaa…….. jadi pengen nonton!!!
LikeLike
yeh..bagusan di tonton aja filmnya, soalnya kan menceritakan cerita film yang sama bisa berbeda jika diceritakan oleh orang yang berbeda pula..
*kalimat yang membingungkan*
LikeLike
ya…namanya juga pelem amerika, ya pasti menang meskipun faktanya kalah 😀
LikeLike
pengen nonton, tapi bulan depan masi tayang ga ya..?
LikeLike
jadi pengen nonton nih,,
liat post ini,, bikin mupeng
LikeLike
kapan ya diriku nonton
mei
ya mei
meibe yes meibe no 🙄
LikeLike
hmmm, pilem amrik lg yah, cari yg laen dong
LikeLike
nonton ama saya mau gak?
LikeLike
wah si mbak ternyata suka pilem eksyen..
seru yah mbak..
LikeLike
DUH…ada juga rupanya ne yang membahas tentang film…keep learning ya mbak
LikeLike
makasih..jadi males nonton pelemnyah…
😀
LikeLike
makasih, jadi ga perlu nonton bioskop 😆
LikeLike
makasih ya cantiiikk…
LikeLike
saya sudah nonton…
sumpah mati, mikir abis….
LikeLike
Bagus enggak, mbak..?
LikeLike
waktu aku nonton ada adegan pornonya tuh..
LikeLike
suka nonton juga mbak, kapan-kapan nonton berdua ya, ga ada yang marah khan ?
LikeLike
@popokbekas
waaah ya maap… 😀 kan sudah diperingatkan di atas 😛
@deteksi
sok atuuh.. silahkan ditonton
@Okta Sihotang
😆
@eriek
yaah begitulaaaah
@tunik
bulan depan? waaah ndak tau ya.. saya bukan pengelola bioskop 😛
@pram
iyaaaah.. selamat menonton
@hanggadamai
kenapa bingung Mas? nonton ajaaaah
@amicol
film apaan Mas? saya ngga suka film korea, jepang dan sejenisnya itu soalnya hehehe 😛
@pengamat
waaah saya udah nonton Mas… lah itu saya bikin resensinya 😛
@tehaha
bukan sekedar film eksyen, tapi film mikir..
@jerrystage
iya.. ma kasiiiih
@Mas Kopdang
udah diperingatkan loooh
hehehehehehehehe
@edy
aaah lebih seru nonton dibioskop Mas…
@TonKin
sama-sama… 🙂
@Moerz
betuuuul.. sayang akhirnya mengecewakan 😦
@manetvie
bagus kooook… 🙂
@kumoiku
hah? masak? di bioskop mana yang ada adegan pornonya?
👿
@awakkapal
haduh, izin suami dulu ya Mas 🙂
LikeLike
Jangan meninggalkan sekali tempat duduk anda ya, hihi
sama juga dengan jangan sekali kelewatan paragraph di reviwnya. Baca berkali-kali baru nangkap maksudnya non. 😀
LikeLike
numpang lewat.blogwalking….
LikeLike
cua………
kuep……………..
LikeLike
ini nanti di print lalu di jilid taru di meja saya besok ya..
hihihi
LikeLike
Terima kasih atas review yang ibu berikan. Sayangnya saya orang yang tinggalnya di pulau yang dianak tirikan oleh negara ini. Bioskop cuma ada satu. mahal pulax!… jadi, ga bisa nonton deh..
LikeLike
wah.. bikin penasaran!
LikeLike
*fastriding*jadi bagus? ntar nunggu dirental aja ah:D
LikeLike
mau nonton jadi gak baca dah, kikiki….
LikeLike
adu saia jarang ntn yang bgituan
saia cuma nonton ,entong,eneng,
wkkwkwkwk
LikeLike
Waah, jadi pengin nonton nich!
LikeLike
mau nonton tapi ragu2, jadi nya malah ntn ps i love you.
hehehe sptnya mending nunggu dvdnya aja, thanks info nya
LikeLike
mau nonton, tapi yang muter dah dikit.
21 yang deket ga muter vantage point 😦
LikeLike
Jadi inget kalo pengen nonton…
*maksudnya apa? pengen kok lupa.
Numpang komen, ga mau baca postingannya 😀
salam kenal
LikeLike
kaya’nya nih film bagus, boleh dicoba?
LikeLike
filmnya oke bgt.. one of my fave!!!
LikeLike
saya suka film ini, membeberkan bagaimana kejadian itu harus dilihat secara menyeluruh, tidak gegabah, trus juga informasinya banyak banget yg didapat like presiden kembar alias aspal. saya pikir itu main2 aja, ternyata beneran ada di lapangan. saya masih belum begitu paham dengan skenario filmnya tapi oke banget buat nambah-nambah pengetahuan dunia teroris.
LikeLike