Curhat Colongan, Dodolz, ngga jelas

Safe or Sorry?

It’s better safe, or sorry?

Sumpah, susah bener menjawab pertanyaan itu. Ada moment-moment di mana saya memilih “selamat” dari pada “menyesal”. Tapi ada pula yang namanya “taking a risk“. Saya pernah mengajukan satu pertanyaan retoris di twitter : What is worse – Making a big mistake in life, or living the rest of your life saying “if only“? Kebanyakan sih merespon dengan living the rest of your life saying “if only.” Kenapa bikin kesalahan terbesar dianggap lebih baik? Rata-rata menjawab, karena “kesalahan” cenderung termaafkan seiring dengan berjalannya waktu kita memperbaikinya, tapi “menyesal” – ya seperti pertanyaan saya itu – bisa seumur hidup mempertanyakan “kalau saja”. Well, that’s what it’s call : taking a risk.

so, it’s better safe or sorry?

Curhat Colongan, lagi mellow, ngga jelas

It Ain’t Over till It’s Over


T.S. Eliot pernah menulis begini:

What we call the beginning is often the end. And to make an end is to make a beginning. The end is where we start from.

Satu kalimat yang pernah saya baca dan langsung menempel di benak saya kala itu: kalimat Eliot tersebut seperti menggabungkan antara keputusasaan dan harapan, tetapi  tanpa sebuah win-win resolution. Kalimat yang sempat membuat saya berpikir, bukankah memang itu lah hidup ini seharusnya? Bukankah setiap menit akan berakhir dan menjadi awal dari sesuatu yang lain, fase lain dalam hidup kita, atau malah kita yang lain?

life goes on 🙂