Bukan. Itu bukan judul film atau judul dongeng legenda daerah. Apalagi bahan baku baru buat jamu.
Jadi, minggu lalu saya dan beberapa blogger dan influencer lainnya diundang oleh Sido Muncul untuk melihat salah satu program CSR mereka di Semarang, tempat di mana pabrik Sido Muncul berada, yaitu pemanfaatan eceng gondok yang ada di danau Rawa Pening, Ambarawa. Rawa Pening yang merupakan danau seluas 2.670 hektar, saat ini mengalami pendangkalan di mana permukaan danaunya hampir semua tertutup eceng gondok. Dari yang tadinya danau tersebut sedalam sekitar 15 meter, sekarang tinggal 2-3 meter saja. Padahal sudah ada upaya pembersihan dan pelatihan pemanfaatan eceng gondok, tapi karena pertumbuhan eceng gondok sendiri tergolong cepat, 1 batang eceng gondok dapat berkembang biak menjadi 1 meter persegi dalam waktu 23 hari saja, kegiatan-kegiatan tersebut belum mampu mengurangi tekanan populasi tumbuhan ini. Tanaman eceng gondok ini mengganggu populasi lain di danau Rawa Pening, terutama karena harus rebutan oksigen.

Nah, melalui kegiatan CSR-nya tersebut, Sido Muncul melakukan penelitian pemanfaatan tumbuhan eceng gondok ini menjadi sumber energi baru alias renewable energy. Jadi semua bagian dari eceng gondok dioleh menjadi produk bahan padatan (briket/biomas) yang berbentuk pellet untuk digunakan sebagai pengganti minyak maupun gas.

Pabrik Sido Muncul sendiri menggunakan pellet ini sebagai bahan bakar untuk proses produksi. Ya ngga semua sih, 50 % pellet dan 50 % menggunakan gas. Ampas limbah hasil produksi padat jamu pun digunakan untuk memproduksi wood pellet sejak Januari 2015. Wah mengurangi limbah pabrik banget!

Dari kegiatan ini, menurut Pak Irwan Hidayat, diharapkan data membantu mengurangi dan membersihkan pertumbuhan eceng gondok di Rawa Pening dan semakin menjadikan Rawa Pening sebagai salah satu sektor wisata yang dapat menarik minat pengunjung. Karena pariwisata ini, diharapkan juga dapat membantu masyarakat yang tinggal di sekitar daerah Rawa Pening untuk punya penghasilan dari wisata ini.

Selain melihat Rawa Pening dan bagaimana proses pembuatan pellet event gondok, kami juga diajak berkeliling pabrik untuk juga melihat-lihat proses pembuatan jamu, laboratorium tempat penelitiannya dan juga tempat produksi akhir produk-produk unggulan Sido Muncul, Tolak Angin dan Kuku Bima. Dan tidak lupa juga mengunjungi Agrowisata Sido Muncul di kawasan yang sama.


Sosok Pak Irwan Hidayat membawa kesan tersendiri buat kami yang datang. Beliau sannat humble, senang mengobrol dan bersahaja. Beliau juga menemani kami berkeliling dari pagi sampai malam hari dan tidak terlihat lelah. Keren bener energinya. Banyak petuah-petuah lucu dan segar yang kami dapat dari Pak Irwan sepanjang hari itu. Seru!

Eh iya, kalian sudah pada tau kan kalau sosok anak kecil yang ada di logo Sido Muncul itu adalah sosok Pak Irwan sendiri pada waktu beliau berusia 5 tahun?
*bikin postingan sendiri soal Rawa Pening*
LikeLike
salut sama Sido Muncul, rela keluar duit lebih buat memanfaatkan enceng gondok.
LikeLike
Hm.. sangat terkesan dg program csr nya. Berwawasan lingkungan banget.
LikeLike
mampir ke tahu baxo bu puji ngga? 🙂
LikeLike
Misteri wanita dan anak di logo sido muncul ternyata pak Irwan. Sama neneknya ya, pendiri sido muncul.
LikeLike
pak irwan ini sangat humble dan lovable ya…
dan pinter. dan bijak. aduuuuh :)))
LikeLike
keren banget csr nya ya kak chichi, ini yg kmrn kau di salatiga ambarawa itu ya
LikeLike
Iya hahahaha 😁
LikeLike
mantep inovasinya bahan bakar dari eceng gondok
LikeLike