Seputar Kedodolan, tukar pikiran

Belajar “Bahasa Dewa”

Gara-gara liat cover DVD film “Spanglish” di rumah seorang teman, jadi inget waktu awal-awal gue jadi mahasiswi kelas executive program Magister Hukum UGM jurusan Business Law. Judulnya aja udah kelas executive, kebayang dong gimana bentuk rupa temen-temen gue kayak apa which is mereka-mereka yang udah lama banget bergerak dan bergelut di bidang hukum dan bisnis. Berinteraksi dengan temen-temen sekelas yang ngga semua sebaya itu bikin gue sering banget denger kata-kata yang lumayan bikin dahi gue berkerut-kerut. Parahnya, kata-kata itu ngga cuma dipake dalam presentasi, tapi juga dalam komunikasi sehari-hari. Gue diem-diem sering nyari arti kata-kata itu di Kamus Besar Bahasa Indonesia. hahahahaha.

So even gue paling muda di kelas, ngga mau banget dech keliatan paling bego karena ngga nyambung kalo ngobrol.

Dulu nih, gue ngga peduli sama bahasa yang gue pake alias asal ngomong aja. Kosa kata itu-itu aja, struktur kalimat suka-suka gue, yang penting bahasa sehari-hari lah. Tapi setelah gue kuliah (lagi) dengan major “Hukum Bisnis”, gue mau ngga mau jadi harus lebih peduli. Apalagi lingkungan kerja gue yang juga ngga jauh-jauh dari hal-hal itu.

Waktu gue and teman-teman semakin akrab dengan yang namanya presentasi, otomatis kemampuan berbahasa – baik buat makalah maupun buat presentasi – harus juga lebih baik dong. Gue and teman-teman lain yang hampir seumuran seneng banget berlomba-lomba nemuin kata-kata – yang menurut kami sih – tingkat tinggi! Hihihihihi :-)) Dan dipake dalam setiap presentasi. Ngga heran dech semua kata-kata itu tumpah ruah dalam setiap lembar makalah gue. Hahahaha.

The worst part is, gue keterusan, sampe-sampe masukin kata-kata itu dalam bahasa sehari-hari gue. Walhasil – hehehe – saat ngobrol dengan temen-temen lain di luar lingkungan kerja and kampus, gue juga pake “Bahasa Dewa” itu. Gue pkir orang-orang pasti ngerti. Ternyata gue salah. Ngga semua orang ngerti dengan bahasa yang gue pake and ngga jarang gue di bilang “belagu!”. Hahahahaha. Dari situ gue sadar kalo bahasa punya sikon dan komunitas masing-masing.

Learning from the experience, gue mulai ngeh kalo bahasa sebagai alat komunikasi juga punya tujuan utama yaitu bisa dimengerti lawan bicara. Artinya neh, kalo emang lingkungan gue hobi “berbahasa Dewa” ya gue akan jadi salah satu “dewi”. Tapi kalo emang gue pas lagi ada di komunitas yang “berbahasa” sehari-hari, ya ngga usah sok “tinggi” lah (kecuali emang lo belagu beneran). Buat apa gue terdengar “canggih” sendiri sementara orang-orang di sekeliling gue cuma bengong sambil ngeliatin gue dengan pandangan “Chi, lo ngomong apa sih?”

0 thoughts on “Belajar “Bahasa Dewa””

  1. Hi Chi,
    mo ngasih sedikit komentar nih tentang ‘Bahasa Dewa’.
    “Hahahahaha… dari situ gue sadar kalo bahasa punya sikon dan komunitas masing-masing.”
    Yup, kamu benar. Berbahasa memang ada situasi dan komunitasnya. Salut atas prinsipmu dalam berbahasa yaitu dengan tujuan utama agar dimengerti oleh lawan bicara. Selain itu, bahasa juga menunjukkan ‘identitas’ penuturnya.
    Pergaulan dengan berbagai komunitas juga memberi pengaruh terhadap bagaimana kita berkomunikasi. Dalam keseharian, kita berada dalam beberapa jaringan komunitas yang menjadikan diri kita sebagai titik pertemuan jaringan-jaringan tersebut. Di sinilah terjadi interaksi dimana kita dipengaruhi oleh jaringan pergaulan dan kita juga memberi pengaruh terhadap jaringan pergaulan yang lain. Hal ini tentu saja memperkaya kemampuan berbahasa dan pengetahuan kita. Penggunaan ‘bahasa dewa’ di kalangan ‘non-dewa’ atau sebaliknya menjadi hal yang tak terelakkan karena adanya saling pengaruh tersebut. Ini menjadi bagian dari pengalaman kita dan dari tulisanmu tampak bahwa kamu cukup bijak dalam menyikapinya.
    Salut deh buatmu..

    Salam kenal,

    Zan

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s