Moment lebaran atau datang ke kawinan kerabat gitu memang menyebalkan bagi sebagian orang. Apalagi kalo bukan pertanyaan-pertanyaan “kapan nyusul (nikah), kapan keluarga nambah cucu, udah hamil?, kapan punya anak kedua (ketiga dan seterusnya), kapan mau punya anak cowok (kalo anaknya cewek semua dan pertanyaan sebaliknya kalo anaknya cewek semua), kapan nambah anggota keluarga” dan banyak bentuk variasi pertanyaan sejenis lah. Karena harusnya, based on acceptable circle of life itu kayak gini: –> girl meets boy, falls in love, he proposes, you get married and have a baby, then another baby, and another baby. Kids goes to colleges, boy and girl grow old together.
That’s how it’s supposed to go right?
Masalahnya adalah, which I don’t know what wrong with this society nowadays, hobby banget ngurusin urusan orang, yang kalau ternyata kita ngga sejalan sama that-acceptable-circle-of-life, they gonna judge us. We are wierdo. Period.
Padahal ya ngga juga. Tiap orang tuh harusnya “menulis” ceritanya masing-masing. Dan itu ngga harus sama dengan cerita orang lainnya. I was married, now I’m divorced. Girl met boy, have a kid, girl divorced boy. Started again. New story.
There.
Kenapa juga sih harus sama?
Kenapa juga kalau cerita saya berbeda dengan cerita kamu, kamu dan kamu?
Kenapa hanya liat ujungnya? What’s wrong with something called “process”?
dan terakhir..
Emangnya salah kalau beda? *sigh*
ya ya ya.. lagu lama. *sign out. balik lagi ngejer deadline*
LikeLike
Dalam dimensi berbeda, aku juga pernah mengalami “dipandang weird” karena menikah dengan yg tidak sesuku dan ketika memutuskan kerja di rumah saja.
LikeLike
karena bekerja di rumah tuh dianggap pengangguran, trus kalo tampak berduit dituduh melihara tuyul.
Atau kalo dalam beberapa kasus, kalo yang cewek dianggap jadi “simpenan” sugar daddy.
What’s wrong sih with this people? :roll eyes:
LikeLike
*pasang lagu radiohead – creep*
LikeLike
jadi bandung kapaaaaan?
LikeLike
Sek aku lagi sibuk ini, gak bisa liburan dulu. :)))
LikeLike
cih!
LikeLike
same old song, kadang-kadang yg bikin males ketemu ama temen lama or sodara jauh ya begini ini. lagu lama yg diulang terus menerus. kan aku lelah makchic
LikeLike
gini gini tuh bikin males ngumpul sama keluarga yes
LikeLike
sabar…
terimakasih sudah berbagi, saya gak akan nanyain itu ke teman deh….
LikeLike