Jalan-jalan, Kumpul-kumpul

Travelogue: Piknik Purwakarta

Kalo ngomongin Purwakarta, apa yang terlintas di benak kalian? Coba sebut!

Sate Maranggi? Waduk Jatiluhur?

Ada lagi?

Udah segitu aja? Hahahahahaha. Dikit ya ingatan kita soal Purwakarta ternyata.

Saya juga gitu kemaren pas diajakin piknik ke Purwakarta. Sempet mikir, di sana ada apa sih selain makan Sate Maranggi yang endeus itu? Ngga mending sekalian ke Bandung? 😛 Tapi ya begitulah, setelah browsing sana sini, weekend kemaren saya habiskan dengan menjelajah di kota Purwakarta yang ternyata ngga jauh-jauh amat dari Jakarta! Dua jam aja sampenya (dengan catatan: tol menuju ke sananya ngga pake macet).


Jadi ada apa aja di Purwakarta?

BALE PANYAWANGAN DIORAMA PURWAKARTA


Ini tempat aslinya kantor arsip daerah, lalu dijadikan museum. Tapi bukan sembarang museum sih. Tempat ini perpaduan antara arsip, seni dan teknologi karena penuh diorama-diorama keren dan digital. Untuk ukuran ada di kota Purwakarta, tempat ini keren sekali untuk sekalian belajar sejarah Sunda dan kerajaan Galuh. Informasinya lengkap mulai dari Sejarah Tatar Sunda sampai dengan Purwakarta sekarang. Ada 9 segmen di museum ini meliputi Bale Prabu Maharaja Linggabhuwana, menyajikan sejarah Tatar Sunda. Lalu Bale Prabu Niskala Wastukancana yang merupakan hall of fame yang menampilkan sosok para pemimpin Purwakarta. Di Bale Prabu Dewaniskala,‎ pengunjung mendapatkan suasana Purwakarta pada masa pengaruh Mataram, VOC, dan Hindia Belanda pada 1620-1799. Bale Prabu Ningratwangi menyajikan Purwakarta pada 1800-1942. Lima segmen yaitu Bale Prabu Jayaningrat, Bale Ratudewata, Bale Prabu Nilakendra, Bale Pranbu Surawisesa dan Bali Ki Pamanah Rasa, menggambarkan Purwakarta mulai pergerakan nasional, pra kemerdekaan, kemerdekaan, demokrasi terpimpin, hingga era reformasi dan masa kini.

Salah satu yang keren di sini adalah interactive book yang menyajikan sejarah tatar sunda. Kalau males baca, cukup balik-balik buku dan dengarkan. Mirip buku punya Harry Potter! 😀


Kalau berencana ke Purwakara, jangan lupa mampir ke sini. Ngga rugi!


Bale Panyawangan Diorama Purwakarta
Jl. K.K Singawinata, dekat stasuin kereta api Purwakarta
Jam buka: Senin – Jumat: 09.00 – 15.00 dan Sabtu – Minggu: 09.00 – 13.00.
Tarif masuk: Gratis!

ALUN-ALUN PASANGRAHAN PADJAJARAN

pendopo

Alun-alun yang dikenal dengan nama alun-alun Kian Santang ini terletak persis di depan kantor Bupati Purwakarta. Satu area malah. Tapi alun-alun ini dibuka untuk umum. Bahkan katanya pendoponya bisa dipakai warga untuk melaksanakan akad nikah. Hehehehehe. Ada yang minat?

Alun-alun ini terbagi dalam 2 bagian taman yaitu: Taman Maya Datar dan Taman Pancawarna.

Taman Maya Datar merupakan lapangan alun-alun kota yang biasa digunakan untuk pelbagai acara kayaknya emang jadi pusat kegiatan warga. Dari mulai sekedar nongkrong-nongkrong, piknik, photo-photo sampe pacaran! #eh. Ada yang latihan drum band, latihan hari sampe latihan paskibra juga ada. Ada juga lumbung padi plus ada bapak-bapak pembuat kerajinan yang emang sengaja disuruh mangkal di situ sama Bapak Bupati. Ada pembuat gerabah, pengrajin wayang golek dan pembuat suling bambu. Bisa ngobrol-ngobrol sama mereka tentang proses pembuatannya. Plus bisa pesen karena mereka jualan juga.

Taman Pancawarna sendiri merupakan taman dengan bunga warna-warni dan air mancur dengan lampu yang juga berwarna-warni mengelilingi bangunan Pendopo  yang dinyalakan di malam hari.  Pendopo sendiri merupakan bagian dari kantor Kantor Setda Purwakarta.

Alun-alun ini terletak di Jl. Gandanegara ini dibuka setiap hari, Senin – Jumat akan dibuka dimulai dari pukul. 06.00-09.00, sore hari pukul 16.00-18.00, malam hari 19.30 – 20.30 sedangkan Sabtu Minggu dibuka dari pagi hingga malam hari. Masuknya? Gratis dong!

WADUK JATILUHUR


Waduk dan Bendungan Jatiluhur ini sebenarnya nama resminya adalah Waduk Ir. H. Juanda. Tapi ngga populer gitu lah nama itu. Tetep aja orang-orang nyebutnya Waduk Jatiluhur. Hahaha. Tempat ini merupakan bendung terbesar di Indonesia. Dengan panorama danau yang cakep banget!

Selain memproduksi listrik, waduk ini juga mempunyai fungsi penyediaan air irigasi, air minum, budidaya perikanan dan pengendali banjir. Dan tentu saja, tempat piknik! Ada hotel, bungalow, bar dan restaurant, sampe tempat olahraga ada di sini. Lokasi nongkrong-nongkrongnya juga cocok buat photo pre-wedding. *ihik* Wajib lah berkunjungnya ke sini kalo ke Purwakarta. HTM-nya cuma IDR 7.500 untuk perorangan dan IDR 10.000 untuk mobil. Murah!

ULANG TAHUN KABUPATEN PURWAKARTA

Jadi, sepanjang bulan Agustus ini, di mana Kabupaten Purwakarta berulang tahun di bulan ini, kota ini mengadakan banyak acara setiap minggunya. Kebetulan pas kami berkunjung kemarin, sedang diadakan Panggung Nusantara di mana sepanjang Jl. Sudirman – KK Singawinata diadakan panggung-panggung dari berbagai daerah di Indonesia dan menampilnkan budaya masing-masing. Seru dan rame!

Kebetulan kami bisa bertemu dan mengobrol dengan Bpk. Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta di rumah dinasnya dan dijamu makan malam. Asik kan! Hahahaha.

img_8136

Setelah makan, Pak Dedi mengajak kami bersama-sama jalan kaki menuju lokasi pembukaan Panggung Nusantara ini, di mana menampilkan penari-penari yang membawakan tarian mengenai filosopi padi. Jarang-jarang kan dapet pengalaman begini. Hihihihi. 😀

Selamat ulang tahun, Purwakarta! Semoga selalu istimewa.

12 thoughts on “Travelogue: Piknik Purwakarta”

  1. Sebenermya ada pertunjukan air mancur terbesar se-Asia Tenggara di Purwakarta ini. Tapi tempatnya lagi direnovasi dan direncanakan selesai di sekitar bulan Oktober.

    OKTOBER KE SINI LAGI YUKS!

    Like

  2. Iya saya pikir awalnya Purwakarta hanya punya Waduk Jatiluhur. Ternyata selain air mancur raksasa yang sedang direnovasi itu ada juga museum diorama dan alun-alun kota ya. Nanti kalau mau jalan-jalan ke Bandung hampir satu hari ah di Purwakarta 🙂

    Like

  3. Klo naik kereta api dr jakarta atau bekasi apa bisa ya,bgmn transportasi lokal,naik apa saja menuju kemana yg bisa dijangkau dg transportasi umum,apa masyarakatnya semenawan kang Dedy ya,klo ada alternatif wisata ke purwakarta tentu diperlukan sekali peta lokasi wisata, bravo kang Dedi terimakasi teteh yg sdh menceritakan pengalaman kunjungannya

    Like

Leave a comment