Jalan-jalan

Jalan-jalan Jogjakarta: Menyapa Senja di Candi Boko

Lagi di Jogja untuk business trip trus bingung ngabisin waktu nanggung ke mana sebelum jam pulang balik? Ke Keraton Ratu Boko alias Candi Boko aja. Hahahahaha. Itu lah yang saya lakukan beberapa minggu lalu ketika business trip ke Jogjakarta. Berhubung acara saya sudah selesai dari jam 1 siang sementara pesawat balik ke Jakarta baru jam 6 sore, mulai lah nyari alternative tempat piknik yang ngga jauh dari bandara tapi belum pernah didatangi. Pilihan jatuh ke Candi Boko, yang cuma 15 menitan dari Bandara Adi Sujipto, sekitar 3 KM ke arah selatan Candi Prambanan.  Ada apa di Keraton Ratu Boko? Ya candi. 😂 Reruntuhan lebih tepatnya sih. Cuma gerbangnya masih utuh.

IMG_2030

Menurut sejarahnya yang saya baca di Wikipedia:

Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs pemukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas. Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama “Ratu Baka” berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: “raja bangau”) adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang.

Lengkapnya baca sendiri yes! Capek nulis ulangnya. 😝

Kayaknya gini sih lengkapnya pemandangan dari dan menuju Candi Boko menjelang sunset.

Kalo datang sore, bonus sunset kece lhooooooo… 😍

Senja di gerbang Candi Ratu Boko

Masuk ke lokasi ini, kita harus membayar restribusi sebesar IDR 25.000 per orang. Kalau mau dapet sunset-nya, datang lah dari jam 4-an karena tempat ini ditutup sekitar jam 5.30 sore. Tapi kalo mau duduk-duduk sore dengan pemandangan lucu, kalian bisa lho ke restoran sunset view di pelataran sebelum masuk ke kawasan candi. Kayaknya tempatnya lucu juga. 😄

Restoran Candi Boko

19 thoughts on “Jalan-jalan Jogjakarta: Menyapa Senja di Candi Boko”

  1. di area wisata candi Boko memang lagi ‘in’ saat ini, dan benar time-spot yang paling ditunggu adl ‘sunset’, apalagi kalo dh mulai musim hujan, landscape yg menghijau…nan eksotik.

    Like

  2. ga pernah ketemu pas ke jogja je, aku sendiri belum pernah ke candi Boko, sukanya nyari candi2 yg masuknya gratisan ehehe deket situ ada candi Ijo, candi paling tinggi di Jogja, itu juga keren pas sunsetnya

    Like

    1. Ah kalo ke Jogja kamu juga ngga mau ketemu aku kok, Om. 😏

      Iya, ntar pengen ke Candi Ijo. Kemaren liat plangnya, tapi udah niatnya ke Ratu Boko sih.

      Like

Leave a comment