Saya hanya ingin mencoba jujur sama kamu.
Di sini pengarang cerita mempertegas niatnya memberitahukan pembaca, tidak hanya mengenai tone cara ngomongnya, tapi juga kemungkinan hal menarik yang menyertainya.
.
Either I survive or I live.
A strong opening line. Artinya apa ya? Situasi apa yang bikin seseorang merasa seperti ini? Dan tema! Harapan atau Optimisme. Perjuangan sebagai manusia. The inner being. This may hold promise.
.
Either I let it go or I do something.
Oh yes, I’m hooked. I don’t know about you but I’m hooked. D*mn! 😆
.
It’s these little things that f*ck me up but there’s no way you still care.
Dan kemudian si pengarang cerita langsung menyia-nyiakan awalan yang ada dengan memuntahkan kalimat konyol kayak di atas itu. 😆 Sungguh, ini ngga penting. Kenapa juga saya ngga bisa mengenali tokoh protagonis-nya sebelum saya tahu masalah mereka? Kayak minta dikasihani gitu. I mean, that every girl or guy’s right. There’s no way I still care.
…
…
…
Well, this is just how it goes. I don’t know.
You know?
ngga usah diseriusin. Ini cuma mencoba menerima tantangan menulis novel. And it’s just not me. Meh! 😈
LikeLike
or is it just us?!
😀
penyebutan setting emang kadang buang-buang halaman, tapi setidaknya biarkan pembaca mengira ira sendiri.
LikeLike
Bisa juga itu kalimat nyambungnya 😆
LikeLike
Lha tidak ada tengah2 nya, dari pembukaan kemudian penutupan … *bingung*
LikeLike
suka-suka pengarang deh
LikeLike
hehe…
LikeLike