Siapa yang kerjanya ga bisa jauh-jauh dari aplikasi Microsoft Office, baik Word, Excel atau pun Power Point? *kemudian nunjuk diri sendiri* Ya, pekerjaan saya memang menuntut saya ngga bisa lepas dari aplikasi-aplikasi ini. Ketergantungan malah. Jadi lah kemana-mana ngga bisa kalo ngga bawa laptop, karena si aplikasi-aplikasi ini (dulu) ga bisa dikerjakan di tablet ataupun smartphone. Paling banter cuma file dan baca-baca.
Tanggal 15 April kemarin, saya diundang Microsoft Indonesia untuk mengulik keluarga baru aplikasi Office ini yang bernama Office 365 Personal. Lho? Benda apa lagi ini? Apa itu 365? Dan apa yang dimaksud dengan “Personal”?
Tenang, yang bingung ngga cuma sampeyan. Saya juga. Awalnya. Hihihi
Jadi gini. Microsoft ternyata sudah dari tahun lalu mengeluarkan sebuah produk bernama Office 365. Aplikasi Microsoft Office dengan masa berlangganan selama satu tahun. Makanya dinamai Office 365. Bentuknya ya sama aja dengan Office yang selama ini kita kenal. Lah trus apa bedanya? Bedanya, Office 365 didukung oleh “cloud” alias penyimpanan on-line, jadi file kita bisa dibuka secara virtual dari mana saja — PC, Mac, dan tablet— dan selalu up-to-date. Kalo ada pembaharuan di dalam aplikasi ini, kita akan dapat secara otomatis. Ngga perlu beli license baru. Untuk Office yang biasa, memang ngga perlu ada perpanjangan license setiap tahun. License yang kita beli untuk seumur hidup, tapi kalo ada update kita ga dapet. Harus beli lagi.
Nah, Office 365 Personal ini adalah varian baru dari keluarga Office 365 ini. Office ini dirancang untuk keperluan individu yang memungkinkan pengguna untuk menginstal Office pada satu PC atau satu Mac satu, serta satu perangkat tablet (termasuk iPad) yang akan terhubung ke layanan ini.Harga berlangganan tahunannya adalah $ 59,9 atau Rp, 539.999,-. Office 365 Personal memberikan fitur-fitur Office lengkap yang sudah akrab kita gunakan di “cloud”, sehingga pengguna dapat membuka file dari perangkat apapun juga yang terdaftar. Hal ini yang sebelumnya tidak mungkin bisa dilakukan pada Office versi desktop.
Perbandingan antara varian-varian Office 365 ini adalah sebagai berikut:
Ngomong-ngomong soal cloud service dari Microsoft ini, yang namanya OneDrive, sangat membantu saya untuk membuka file-file dari perangkat manapun sejak saya memakai Office 2013 di laptop saya. Tapi saya hanya dapat storage sebesar 7 GB. Untuk Office 365 Personal sendiri, pengguna akan mendapat storage sebesar 20 GB di OneDrive. Bisa nyimpen apaan aja tuh kan di situ. 😀 Selain itu, pengguna juga dapet gratis 60 menit Skype setiap bulannya. Lumayan banget buat yang LDR. 😛
Office 365 personal adalah bentuk dukungan Microsoft agar Microsoft Office semakin bisa dipergunakan oleh banyak kalangan. Ga cuma buat pekerja, kalo ngeliat user friendly-nya sih Office 365 ini dibuat untuk semua.
Ah iya, ada satu fitur baru yang saya suka banget di Office baru ini. Namanya PDF Re-Flow. Fungsinya untuk mengedit PDF file di Word. Sumpah ini canggih banget! Selama ini mengandalkan aplikasi on-line buat mengubah file PDF dari Word supaya bisa diedit. Hahahahahahaha. Ternyata ga perlu lagi, cyin! 😆
Laptop saya sih sekarang ini sudah terinstall Office 2013 dengan manisnya sejak tahun kemarin. Tapi Office 365 ini kok bonusnya banyak ya? Apa ganti aja ya? *kemudian bingung*
jadi enaknya switch ke 365 apa ngga ini? 😆
LikeLike
Saya masih 2010.. Ketinggalan zaman nih hahaa
LikeLike
banget! ganti gih! 😆
LikeLike
copy copy hahaha
LikeLike
heh! beli! 😆
LikeLike
Kalau sudah ada Office 2013 di laptop ngga usah ganti, kecuali memang sering kerja di lain device selain laptop yang terinstall Office 2013. Atau kecuali dapat subscription gratisan, jadi bisa install di dua laptop 😀
LikeLike
Dapet sih subcription gratis, tinggal devicenya yang belum. Siapa tau ada yang mau nyumbang surface. *halah*
LikeLike
Saya pake Office 2013 lisensi khusus yg boleh dibilang gratis (tapi legal loh) *ngikik*
LikeLike
Office 2013 ku juga gratisan sih tapi legal.. #eh
LikeLike
ada yang baru ya 😀 saya ma masih pake yg 2013. btw ini kunjungan perdana, salam kenal sis 🙂
LikeLike