Ada beberapa orang yang bilang, some questions are better left unanswered. Ntah itu pernyataan ada benernya, atau sekedar membesarkan hati karena jawabannya sebenernya sungguh tidak enak.
Anyway, dari dulu saya punya banyak pertanyaan-pertanyaan lari-lari di dalam benak saya. Kenapa ini? Kenapa itu? Makin hari bukannya berkurang malah makin bertambah banyak. Ra uwis-uwis gitu lah kalo kata temen-temen di twitter.
Beberapa hari belakangan ini, karena satu dan lain hal, ada beberapa pertanyaan yang mampir ke benak saya dan terus berputar-putar karena saya bener-bener ngga ngerti dan ngga nemu jawabannya.
Beberapa pertanyaan tersebut adalah :
1. Saya ngga ngerti, kenapa ya ada orang-orang pintar (atau setidaknya begitu lah yang mereka claimed atas diri mereka :P), mau-mauan masuk partai politik – partai apapun – dan mengikatkan diri secara eksklusif. Padahal ya akhir-akhir ini tuh dikit banget orang – yang terlibat dalam masalah politik – yang benar-benar mau ada di barisan depan, jujur dan aware banget tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat. Kan sayang banget ini orang-orang pinter jadinya malah kebawa-bawa sama orang-orang (sok) pinter yang ada di dalem partai itu…
2. Saya juga ngga ngerti, kenapa ya ada orang-orang yang kekeuh sumekeuh make cara-cara old school yang ngga pernah berhasil, dan berharap kalo cara-cara itu akan berhasil sekarang. Oh please.. sesuatu yang ngga berhasil di masa lalu itu ngga akan berhasil sampe kapan pun! Move on dong! 😆
3. Terakhir, berkaitan dengan point satu dan dua, saya bener-bener ngga ngerti ada orang-orang – bahkan yang pintar sekalipun – selalu ada kegagalan kronis untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Buktinya, masih aja orang-orang itu doang yang muncul, masih dipilih juga, berharap kalo mereka bakal sukses dalam membuat hukum yang lebih baik, sukses membantu masyarakat miskin memiliki kehidupan yang lebih baik, dan sukses menghapus berjuta-juta kelaparan dan sekarat karena penyakit yang tidak segera tertangani (karena rumah sakitnya matre). Kejahatan masih merajalela di seluruh bagian negara ini, dan amoralitas (baca: ormas-ormas yang petantang petenteng itu) yang lebih diterima sebagai “normal” dari sebelumnya dalam sejarah umat manusia. #eh
Oke, sebaiknya saya berhenti di sini sebelum tulisan ini jadi tambah ngaco. Bhihik. Happy weekend!
seperti bukan blogpost yang oke menjelang wiken 😆
kalian punya pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab kah?
LikeLike
Kalau saya bisa menjawab itu, saya mungkin sudah tidak ada di negeri ini lagi :lol:.
LikeLike
Yeah, ada banyak sebab. Kalau niatnya adalah mendapatkan kekuasaan demi kekuasaan itu sendiri, maka dia menunggangi kuda liar.
Kalau niatnya ikut membenahi keadaan, dengan masuk ke sebuah sistem, maka jika kebusukan sistem sangat kuat dia akan terserap — atau terpental.
LikeLike
Politik oh politik…..
Rasanya putus asa akan nasib Indonesia ini, klo membaca berita seputar politik.
Makanya lbh pilih untuk tdk banyak tau atau sekalian tdk tau apa2.
LikeLike
bener ini, kalo dipikir jadinya rauwisuwis].
LikeLike
😐
LikeLike
have a good weekend chic 🙂
LikeLike
pertanyaan yang masih belum terjawab buat saya adalah pertanyaan di buku Filsafat Ilmu-nya Jujun.
“Benarkah bahwa makin cerdas
maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin
benar maka makin baik pula
perbuatan kita? Apakah manusia
yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya:
makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta?”
LikeLike
Makchi yang no.2 itu adalah definisi Eisntein untuk insanity: doing the same thing over and over again and expecting different results.
Embuh aku yo ra ngerti koq ada orang yang begitu 😀
LikeLike
Keserakahan mengubah segalanya ….
LikeLike
Menjawab ke semua pertanyaan itu. Aku ngga merasa kalo mereka orang orang “pintar”, karena fakta nya Indonesia makin aneh kok…. Orang orang pintar ngga suka maen politik, yang maen politik orang2 cerdik, dan licik….
LikeLike
Aku selalu punya banyak pertanyaan mengenai perempuan lho mak chic. x))
LikeLike
Intinya?! Intinya adalah move On ya makchic…
klo conclusion ku ttg move on itu benar berarti untuk move On perlu ada orang2 baru kan makchic?! agak kontraversial dgn nomor 1… 🙂
LikeLike
yang ada difikiran ku, kenapa makchic kepikiran untuk memosting ini?
LikeLike