Kumpul-kumpul

Simple Plan that Simple

20120126-192203.jpg

Iya, ini cerita soal nonton konser Simple Plan yang bertajuk Get Your Heart On! di Istora Senayan minggu lalu. Berawal dari tawaran KapanLagi.com untuk live tweet konser tersebut dan saya iya kan, jadi lah saya, Chika, Alle, Icit, Umen dan Ifan – yang juga dapat tiket dari KapanLagi.com – rame-rame mendatangi istora.

Seperti nama band ini, rencana kami untuk menonton konser ini juga begitu awalnya. Mulai dari parkir di (f)X karena takut ga bisa parkir di istora, kumpul di Ya Kun Faya, trus jalan ke Istora, nonton konser, balik lagi ke (f)X, trus pulang deh.

Simple banget kan? 😆

Maka itu lah, saya dan Chika dengan pede jaya parkir di (f)X, nunggu peserta lengkap trus jalan ke Istora. Begitu sampe Istora, JENG JENG.. parkirannya sepi! Bhahahahahak.. Sementara mobil sudah dengan manisnya terparkir di (f)X. Mau balik lagi udah males. Ya sudahlah, jalan terus.

Sampai ke Istora kami segera masuk ke dalam menuju ke tempat duduk sesuai dengan tiket kami. Ternyata masih band pembuka, Kotak, yang tampil. Ya saya kenal lah satu dua lagu, meski pun ga terlalu suka. Selebihnya blank. :mrgreen: Penonton yang dateng ternyata ga begitu rame. Di depan panggung sih rame orang loncat-loncat. Mungkin itu anak-anak fans Kotak. Tribun sih ga penuh, dan penonton di tribun hampir ga ada reaksi, kecuali itu bersenandung di beberapa lagu.

Setelah Kotak selesai tampil, panggung sepi dan senyap. Kayak ga ada tanda-tanda mau konser lagi. Penonton yang datang cuma disuguhi layar besar menampilkan video-video artis-artis yang akan konser berikutnya kayak Roxette, Il Divo, Rod Stewart de el el gitu. Trus lagu-lagu yang diputer dari sound systemnya malah lagu-lagu Muse, bukan Simple Plan. 😆

5 menit, 10 menit, 20 menit berlalu.. panggung masih sepi dan gelap. Saya mulai bosan. MANA INI SIMPLE PLAN?! *demo*

Setengah jam kemudian, lampu panggung tiba-tiba menyala. Penonton langsung maju ke depan panggung sambil bertepuk tangan. Lantai bawah tribun langsung penuh penonton. Ga lama beberapa bule nongol, penonton heboh lagi. Padahal itu cuma crew-nya Simple Plan yang mau check sound. Bhahahahahahak 😆 untung ga lama. Karena kemudian Simple Plan langsung muncul dan menghentak dengan lagu “Shut Up” yang langsung dilanjutkan dengan “Jump”.

Pierre, vokalis Simple Plan ini berulang kali mengucapkan terima kasih kepada penonton. Saking seringnya saya sampe sempat pengen ngitung berapa kali dia ngucapin “terima kasih” setiap abis membawakan satu lagu. 😛

Lagu-lagu selanjutnya yang dibawakan mereka cukup membuat penonton tidak berhenti melompat-lompat. Saya sih ngga kenal lagu-lagu itu. :mrgreen: Sempat bengong sebentar karena ga ngerti lagu-lagunya sampe akhirnya Pierre bilang “calling all Simple Plan old-school-fans” baru lah saya merasa terpanggil untuk ikut bernyanyi, dan Welcome to My Life pun dinyanyikan. 😆 :mrgreen:

Lagu-lagu lain dengan tangkas dimainkan oleh para personel Simple Plan. Semua menghentak-hentak, kayak ga ngasih jeda istirahat buat para penontonnya. Pierre pun tampil atraktif dan komunikatif dengan para penonton. Konser ditutup dengan lagu I’m Just a Kid dan Perfect yang kayaknya sempat jadi lagu kebangsaan semua orang.. 😛 *lirik semua yang nyanyi dengan menghayati banget*

Keluar dari Istora selepas konser, ternyata hujan deras sodara-sodara! 😯 gimana caranya pulang ini? 😯 Ingat, mobil saya dan Chika terparkir dengan manisnya di (f)X. Pe-eR banget kaaaaaan… 😈 Terpaksa pasrah menunggu hujan reda. Duduk-duduk lah kami di dalam Istora sambil ngemil segala macem yang dijual di situ. Mulai dari hotdog sampe popcorn. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam lewat banyak, tapi hujan ngga menunjukkan tanda-tanda untuk mereda. Meh! 😈

Asik cerita-cerita soal segala macem, kami kemudian menyadari bahwa Istora sudah lumayan sepi. Jam menunjukan pukul 12 malam. Kayaknya hujan sudah mereda. Keluarlah kami dari Istora. Ternyata masih gerimis dikit. Ya udah lah nekat saja. Baru mau mulai jalan, Ifan menunjukkan jalan yang lebih singkat menuju (f)X. Awalnya kami ragu, kayaknya sih emang lebih singkat tapi kok sepi ga ada yang lewat. Ntah kenapa kami mengikuti Ifan lewat jalan itu. Ngga tau-nya, JALANNYA BANJIR!! Saya mesti merelakan sepatu saya terendam air gara-gara Ifan! Meh! 😈 *tendang-tendang Ifan*

Sialnya lagi, setelah membiarkan sepatu-sepatu kami terendam banjir, di tengah jalan mendadak hujan ya deras lagi! 😆 Basah kuyup lah kami sampe di (f)X. 😆

Tapi ya, akhirnya bisa pulang sih.. Kalo ngga nekat, ntah sampe jam berapa itu kami masih nongkrong di Istora 😆 Ya lain kali kalo mau nonton konser mesti liat yang dateng rame atau ngga, jadi bisa memutuskan untuk parkir di mana supaya ngga kejauhan. 😆

*kirim tagihan dokter dan sepatu baru ke Ifan* 😈

15 thoughts on “Simple Plan that Simple”

  1. Simple plan. dulu gue suka band ini jaman2 SMU. kalo gak salah pada tahun 2002an. saat itu lagi booming-boomingnya band pop punk seperti Blink 182, Sum 41, Good charlotte, dan simple plan adalah salah satunya. gue suka album mereka yang pertama. yang judulnya kalo gak salah “No pads, No helmets, Just balls”

    I’m just a kid memang sempet menjadi lagu kebangsaan anak2 ABG labil jaman gue saat itu. belum lagi dengan lagu “Perfect” yang kadang bisa membuat kita menangis.

    Tapi lama-kelamaan kok sounds lagu dari Simple plan seperti itu2 saja ya..tidak ada perubahan yang cukup dari segi musikalitas. padahal rentang waktu 2002-2011 merupakan waktu yang tidak sedikit untuk melakukan perbaikan dan material pada beberapa lagu.

    tapi untuk album barunya overall. Lagu Jet lag adalah lagu favorit saya. 😀

    Like

Leave a comment