movie freaks

Cars 2 : Ka-Cau!

Oh ya, sebagai pengemar film kartun, saya memang tidak pernah melewatkan satu pun film produksi Pixar sejak Toys Story 1, termasuk juga Short Movie-nya. Apalagi film ini. Dan bahwa kenyataannya Vio sekarang  jadi pengemar Lightning McQueen gara-gara nonton Cars 1 di Disney Channel (dan melupakan Thomas The Engine), itu bukan karena saya pengaruhi. Ngga cuma McQueen sih, juga Nemo, Wall-E, Buzz Lightyear dan Sulley (ada yang inget tokoh ini dari film apa? :mrgreen: ). Pixar memang layak dicintai kok.. :mrgreen:

Anyway, demi memenuhi hasrat Vio yang – sejak dari hari pertama saya beri tahu bahwa Cars 2 sudah diputar di bioskop – terus menerus menyebut McQueen setiap bangun tidur (dan hasrat emak-nya juga sih sebenernya :mrgreen:), pergi lah saya minggu kemaren menonton Cars 2 di Plasa Indonesia.

Ceritanya sih tentang McQueen yang tertantang ikut World Grand Prix yang disponsori oleh seorang pengusaha minyak dengan bahan bakar energi alternatif, dan mengajak teman-temannya di Radiator Spring termasuk Tow Mater, sahabatnya McQueen, sebagai pit crew. Ditengah-tengah berlangsungnya balapan, ternyata ada penjahat-penjahat yang berniat mengacaukan balapan dengan membuat rusak mobil-mobil yang ikut balapan. Rencana jahat ini sudah tercium oleh para agen spionase handal dari Inggris, Finn McMissile dan Holley Shiftwell, dan juga mendapat data dari seorang agen Amerika. Pada waktu mau transaksi data, si Agen Amerika ini ketauan para penjahat itu sebelum sempat ketemu agen-agen Inggris. Mater yang waktu itu lagi ada di dekat situ ketiban pulung “dititipkan” data tersebut oleh si Agen Amerika – tanpa sepengetahuannya, dan kemudian dianggap sebagai “si agen Amerika” oleh kedua agen Inggris tadi. Lalu dimulailah petualangan seru Mater dari satu negara ke negara lain, untuk menyelamatkan McQueen.

Bagus? Banget! Kalo kamu tanya saya, dengan saya sebagai penonton. Sepanjang film, mata kita akan dimanjakan dengan grafis-grafis indah, colourful dan cantik. Mulai dari Jepang, Paris, Italy dan berakhir di London. Serius, bener-bener cantik sehingga kamu ga sadar kalo sedang nonton film kartun. Well, Pixar gitu lhoooooo! *oke ini subyektif, I love everything about Steve Jobs’s creation actually 😆 *

Tapi untuk jadi sebagai film tontonan anak-anak, film ini ngga banget! This fails to deliver a great story. Ceritanya berat. Well c’mon, ada gitu anak-anak ngerti soal energi alternatif? Dan soal mata-mata internasional? Soal limbah? Soal industry minyak? BIG NOPE! Beda banget dengan film-film Pixar sebelumnya, saya yakin 100 % anak-anak ngga dapet cerita apa-apa dari film ini selain ngeliat sesi-sesi balapan mobil-mobil keren ini. Berbeda dengan film-film Pixar yang lain bahkan dengan Cars 1 sendiri – yang selalu sarat dengan pesan cinta, perdamaian, semangat pantang menyerah dan persahabatan – cerita soal persahabatan antara McQueen dan Mater pun gagal disampaikan di sini.

This movie wasn’t at all what I was expecting. Well, mungkin saya aja kali ya yang pasang standar terlalu tinggi sama Pixar mengingat film-film Pixar terdahulu. :lol: It was engaging for me, I enjoyed it, but the entire time I couldn’t help but wonder why Pixar chose to tell this story through a kids movie. Sebagai film tontonan untuk anak-anak, I don’t think the phrase “kill him!” or “McQueen must dead” will suit them. Dan adegan tembak-tembakan? Eeeerrrrrgh! 🙄 Sayang, padahal Vio cinta banget sama McQueen dan teman-temannya itu. 

Saya dan Vio sudah nonton Cars 1 sampe lebih dari 100 kali kayaknya. We love that movie. But this Cars 2, would be my less-favorite-Pixar-movie, after The Incredibles, I guess. 🙂

KA-CHAW! (*)

———–

(*) KA-CHAW adalah kata-kata yang selalu diucapkan Lightning McQueen ketika berpose di depan kamera.

25 thoughts on “Cars 2 : Ka-Cau!”

  1. Belum sempat nonton, nunggu ada yang versi 2D (bukan 3D) di bioskop baru mau nonton. Katanya temen-temen yang sudah lihat sih lumayan bagus, tapi ada juga yang bilang kurang bagus, jadi bingung.

    Jadi… is it worth it?

    Like

    1. kalo mau dibandingkan dengan film-film Pixar yang sebelum-sebelumnya sih, filmnya jelek, Mas 🙂

      situ bacanya fastreading ya.. Kan di atas jelas-jelas saya tulis. Secara grafis, film ini bagus. Banget. Tapi tidak secara cerita. Karena sasaran film ini adalah anak-anak.

      Jadi, mau bilang bagus atau ngga, tergantung kamu cari apa di film itu. Cari gambar grafis, atau nyari cerita.

      Like

  2. Hahaha pas liat si mater pusing2 hampir pingsan and diiket di jam lalu dia terbayang-bayang masa lalunya gue udh mikir aja, ini pilem berat amat buat anak2 yaaaa

    Dan sedihnya di pilem ini si McQueennya cuma kebagian dikiiiit doank, banyakan Mater.. 3 tahunan nunggu, ternyata pilemnya begini doank 😀

    Like

  3. aku nonton sama ruzbi mbaa.. tapi pas pulang ditanya, filmnya bagus gak ruzbi: “badus tok mama, bayapan..” jadi kyanya dia blm mudeng yang bagian mobil kesukaannya masdet ituu.. hihihihi..

    Like

Leave a comment