Kata siapa batita belum bisa diajarkan untuk menyadari bahwa lingkungan itu adalah sesuatu yang perlu dijaga kelestariannya. Segera setelah seorang anak dapat memahami konsep-konsep, sebenernya mereka sudah siap untuk belajar tentang bagaimana mereka dapat ikut melestarikan lingkungan dan kenapa lingkungan itu harus dijaga.
Caranya? Gampang kok…
Beberapa hal soal lingkungan yang saya ajarkan kepada Vio :
1. Belajar dari buku dan film-film yang ditonton. Ini kenapa saya sangat selektif terhadap bacaan dan tontonan Vio. Dari buku dan film-film ini, mereka dapat diajarkan dan diberi pemahaman mengapa lingkungan harus di jaga. Mulai dari pengenalan tanaman dan fungsinya untuk kehidupan, jenis-jenis binatang dan kehidupannya, soal matahari, bulan, bintang, udara segar dan lain sebagainya. Eh iya, kebetulan Desember kemarin sempet nonton premier film Paddle Pop yang baru yakni Paddle Pop Elemagika yang isi di dalam filmnya banyak mengajarkan tentang bersahabat dengan lingkungan. Bagi yang belum nonton, patut dicoba tuh untuk bahan referensi tontonan si kecil, karena Januari kemarin part 1 nya sudah keluar dan part 2 nya akan beredar bulan Maret ini. Caranya gampang banget, beli 5 es krim Paddle Pop di toko bertanda khusus trus udah bisa dibawa pulang deh DVD nya.
2. Setelah belajar dari film dan buku, si anak juga mesti diajak melihat bentuk aslinya di dunia nyata. Ajak ke kebun binatang atau taman terdekat. Tentu saja dengan pemahaman sesuai dengan buku yang dibacanya dan bahasa yang gampang dipahami oleh si anak. Biarkan mereka mengamati sendiri seperti apa lingkungannya.
3. Membiasakan mematikan keran air sehabis dipake, mematikan lampu kalo sudah siang dan ruangan terang, mematikan ac kalo cuaca ngga terlalu gerah dan membuang sampah pada tempatnya. Ga cuma membiasakan juga sih, tapi juga menerangkan kenapa semua itu harus dilakukan dengan menggunakan bahasa sederhana yang dekat dengan hal-hal yang mereka suka, misalnya : “kalo kita buang-buang airnya trus airnya habis, ikan-ikan mau berenang di mana?” 😆 Sekarang Vio ngerti loh di mana harus buang sampah, ribut minta lampu dimatiin kalo dia mau keluar kamar atau mau tidur, atau dengan cepat mematikan lampu colokan listrik yang dia liat masih menyala tapi tidak ada apa-apa yang tercolok di situ karena takut rumahnya gelap kalo listriknya abis. 😆 😆
4. Re-use. Menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dipakai menjadi sesuatu yang lucu. Ya kayak bikin prakarya gitu deh. Misalnya bikin marakas buat nyanyi-nyanyi dari botol plastik bekas baby oil misalnya, yang diisi dengan manik-manik atau kelereng warna-warni yang warnanya ngejreng dan seru. Pasti anak-anak demen deh… 😆
5. Bercocok tanam. Kata siapa anak batita belum bisa diajak merawat tanaman? Vio bisa tuh. Malah seneng banget. Soalnya bisa maen tanah. Bisa di mulai dengan tanaman yang gampang ngerawatnya di pot kecil. Merawat tanaman dapat menjadi awal yang bagus untuk mereka ikut merawat tanaman lain di luar rumah.
Gampang kan? Hal yang besar memang harus dimulai dari yang kecil kok ya..
ada tambahan lain mungkin?
LikeLike
sepakat.. sepakatt
LikeLike
Ibu yang baik 😀
LikeLike
benar, belajar itu dimulai sedini mungkin 😆
LikeLike
hiduplah di kampung, it could be easier hehe
LikeLike
saya sering ngajak anak saya main2 di sungai
LikeLike
Membuang sampah di tempatnya adalah langkah awal. Tapi masi banyak orang tua yg ngga ngelakuin itu. 😦
Nice posting.. 🙂
————————————————————-
Loncatpagar.blogspot.com
LikeLike
sayang belum punya buntut, jadi blom bisa dipraktekin hikkzzz
LikeLike
Yang penting di pupuk dari kecil ya mbak… biar kebiasaan itu bisa di bawa sampe dewasa 😀
LikeLike
hmmmmm “good mom” nice education…. nice post.. hehe sukses ea mba”
LikeLike
berarti sejak balita pun kita sudah banyak belajar ya. hahaha, hidup ini memang hebat ya
LikeLike
si Vio makin hari makin pinter aja ya, kaya mamanya 😀
LikeLike
Salut mbak, kalau saya blogwalking yg keliatan cuma blogger cap pria. Jarang2 ada ibu yang masih doyan nulis dibalik kesibukannya 🙂
LikeLike
Nomer Lima …
Saya setuju banget ChiC
Kita mulai dengan cara …
Menyiram tanaman …
Ini kegiatan yang menyenangkan …
By Nature … anak-anak itu senang air …
tinggal kita link saja dengan analogi … Tumbuhan itu perlu dikasih minum
Salam saya ChiC
LikeLike
Emang harus sejak kecil, karena anak-anak itu cepat menyerap. Seperti spons. Tapi bukan Sponge Bob, lho 😀
LikeLike
Belajar sambil bermain membuat si kecil gak bosan dan mudah memahami
LikeLike
Wall-E menurut saya juga indah. ada pembelajaran yang bagus soal melestarikan lingkungan, biar bumi tidak rusak 🙂
LikeLike
anak kecil itu niru orang tua. kasih contoh mereka yang bagus, pasti mereka contoh dan mau meniru kalo diberi tau.
tapi cucunya Pak Beye kira2 nurut gak ya kalo disuruh bersikap tegas? *OOT*
LikeLike
yang penting memberikan contoh-contoh yang baik bagi anak…,
LikeLike
betul itu! ajarkanlah sedini mungkin!!!
LikeLike
Setuju. Alaya udah diajarin juga dikit2 :p
LikeLike
Waktu kecil belakang rumah saya masih sawah dan kebon tebu … Jadi keingat terus .. kalau anak kota sekarang perlu pengalamanan yang berbeda ya …
LikeLike
Dan yang jelas, tak sekedar diomongkan, tapi dengan memberi contoh dan orangtua juga disiplin menegakkan aturan.
LikeLike
Setuju banget, mengenalkan lingkungan pada si kecil sedini mungkin akan sangat bagus bagi perkembangannya
LikeLike
iyaa tuh harus dari kecil di tanamkan…daripada ntar tuanya ngerusak alam…
*bukan adeknya Feti Vera yaaa
LikeLike
terutama nonton tv hrs didampingi.jaman skrng kan,,,,banyk berita kekerasan,dll
LikeLike
setuju itu mbaaaa… anak sekarang harus diajar aktif juga walau sarana dan prasarana mungkin tidak sebanyak dulu *buldozer mall-mall egois yang ada di kota besar*
dan cerita yang ditonton sama di baca juga harus sesuai dengan umur dan ada pesan moralnya… *jangan baca cerita “sampah”
go Viooooo \(^o^)/
LikeLike
Artikel yang menarik dan kalau saya introspeksi maka ada beberapa hal yang bisa juga saya terapkan untuk anak2 dirumah. Trims sudah mau sharing…sangat berguna
LikeLike
benar!ajarkan anak dati usia dini tdk sulit ko…namanya bagus deh Vio..lucu
LikeLike