Bookworms, iseng!, just a thought

Pengen Jadi Siapa?

Karena yang diliat dari postingan ini adalah gambarnya, maka dengan ini saya mau menjelaskan bahwa saya tidak akan membahas isi buku Memoirs of Geisha itu di atas. Selain karena rasanya basbang, itu kan buku lama bener deh yaaaaa, saya berasumsi bahwa kalian semua sudah membaca buku tersebut. hehehehehehe…

Jadi gini, hari kejepit kemarin itu pas lagi iseng mindah-mindahin channel tipi, saya sampai lah ke satu channel – ntah apa saya lupa – yang sedang menayang acara anak-anak yang lagi bermain tokoh buku favoritenya. Jadi ada yang seneng sama Alice dari Alice in The Wonderland, berperan lah dia sebagai Alice. Atau ada yang suka banget sama si Calvin dari Calvin and Hobbes, jadilah dia main sebagai Calvin. Seru lah pokoknya…

Nah, pas nonton itu ya kok saya jadi mempertanyakan, dari sekian banyak buku yang sudah pernah saya baca, siapa ya tokoh yang sempet saya pengen banget jadi kayak dia… Lalu terlintas lah kemudian nama Sayuri Nitta, dari Memoirs of Geisha.

Masalahnya nama Sayuri terlintas bukan karena saya pengen jadi kayak Sayuri. Serius deh.. Saya ngga mau kok jadi Sayuri; karena dia tumbuh melalui begitu banyak penderitaan dan kemarahan. Tapi setelah membaca buku itu, saya mulai berpikir tentang bagaimana rasanya dibayar hanya karena kecantikan wajah. Hanya untuk menemani dan sedikit percakapan ngga penting. Hanya karena kemampuan menyanyi dan menari (bukan karena bisa menyanyi atau menari dengan sangat baik, tapi ya itu.. cuma buat hiburan doang). Untuk hanya supaya setiap orang memperhatikan saya.

Dan seperti layaknya tokoh hero/heroin lainnya yang pastinya punya kekurangan, jelas Sayuri kekurangan yang sangat fatal. Dia terlalu buta akan cintanya pada Ketua Iwamura Electric dan saudara perempuannya, untuk dapat melihat bahwa hal tersebut dalam membuatnya masuk di dalam perseteruan sengit dengan Osaka.

Well, in fact, even the lifestyle of a Geisha has fatal flaws:

1. untuk bisa dapet uang untuk diri sendiri dan untuk menjadi mandiri, kamu harus menjadi seorang wanita yang paling desirable yang pernah ada. Dan ketika saya berpikir tentang perempuan-perempuan di sekitar lingkungan saya yang “berjuang” untuk hal yang sama, saya teringat waktu jaman SMA dulu, di mana menjadi cantik dan populer di sekolah karena cantik adalah penting.. *sigh*

2. Ada lagi masalah ketergantungan pada “Danna“. Hanya karena si Danna ini bersedia untuk membayar untuk semua gaya hidup mewah si Geisha, bukan berarti bahwa si Danna ini jadi good looking atau partner yang harus dijaga dengan baik. Dan jika demikian, saya sih ngga pengen si “danna” ini punya hak untuk membawa saya ke tempat tidur setiap kali dia mau. Bagaimana kalau sepanjang karir menjadi Geisha tidak ada yang menawarkan diri jadi “danna”? I don’t think you’d feel too great about yourself.

Jadi, kalo misalnya ada yang tanya tokoh favorite saya, maka hampir pasti jawabannya ngga ada. Setiap tokoh memiliki kelemahan fatal tersendiri, apakah pribadi, dalam gaya hidup mereka atau sebaliknya. Ini yang membuat cerita jadi menarik dan menggugah empati. Memoirs of a Geisha adalah salah buku favorit saya, jadi jika saya harus berjalan “dengan sepatu orang lain“, saya pengen jadi Sayuri untuk pengalaman hidup yang berwarna-warni. Tapi saya ngga pengen menukar hidup saya dengan dia siiiih… hihihihi

Kalo kalian, pengen jadi siapa di buku favorite kalian?

54 thoughts on “Pengen Jadi Siapa?”

    1. ini ndak harus tokoh favorite atau idola kok Fan.. ini kayak kamu lagi baca buku dan tiba-tiba kamu pengen banget jadi pemeran utama di buku itu 🙂

      Like

  1. saya pengen jadi .. eh dari buku gitu ?
    hmm..
    *mikir sejenak*
    ….
    pengen jadi Azzam di Ketika Cinta bertasbih deh
    ilmunya banyak dan bagus, bikin ngiri
    🙂

    eh, headernya baru, baru tau saya
    😀

    Like

  2. Ass..
    Semoga para sahabatku dapat menemukan apa yang menjadi idolanya. Apa pun keinginan kita agarlah kita menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.

    Salam untuk sahabatku.

    Like

  3. okeh, setelah dipikir pikir saya pengen jadi becky (rebbeca bloomwood)
    yang di shopalholic itu.. -eh, bner ga ya tulisannya?-

    terutama bagian dia menikah sama suaminya yang ganteng dan kaya rayaa.. jiaahhh..

    Like

  4. Saya ?
    Pengen jadi siapa ?
    HHmmm susah juga nih cari tokohnya
    mungkin saya kepingin jadi … Mc Gyver kali ya …
    very casual and … smart !!!

    (BTW kamu tau kan tokoh Mc Gyver itu kan ?)

    Salam saya

    Like

  5. Chic,
    Entah kenapa, walau saya juga seperti remaja lain, namun tak terobsesi menjadi paling cantik atau populer di kelas atau di sekolah….mungkin karena sejak kecil di dengung-dengungkan bahwa kita bisa berhasil dalam hidup ini selain berbuat baik, juga pintar. Jadi rasanya saat SMA, yang jadi pikiran adalah bagaimana nilainya bagus (agar bisa masuk seleksi), dan nantinya masuk Perguruan Tinggi yang masuk dalam kategori “The Center of Excellence”.

    Jadi…dulunya mikirnya selalu ingin jadi wanita mandiri, berkarir, bisa bepergian kemana-mana…..dan saat kuliah themanya adalah belajar, berpacaran dan lulus dengan baik….duhh terlalu hebat, dan sulit untuk dicapai Chic…syukurlah akhirnya terlewati juga….dengan susah payah dan kurang tidur.

    Like

  6. eh gak bermaksud narsis sih,tapi boleh gak jadi diri sendiri aja? soalnya self acceptance itu kan sulit ya chi??

    padahal untuk bisa bahagia kita pertama2 harus menerima dulu diri kita apa adanya,begitu kan chi?? 😀

    Like

    1. ini ga lagi ngomongin soal bahagia kok dot, tapi ngomongin buku favorite yang ada tokohnya yang kamu pengen banget jadi pemerannya di situ (–“)

      kalo jadi diri sendiri, emangnya kamu udah pernah di-buku-kan gitu?

      Like

  7. Kata orang, jangan pernah berharap menjadi sosok lain selain dirimu sendiri, dan berusahalah agar sosok itu menjadi sempurna.

    Like

  8. saya pengin jadi Clarice M. Starling, di novel Silence of The Lamb, ato jadi Deunan Knute, itu lho jagoan cewek di komik Appleseed, keknya keren gitu mbawak2 pestol kesana kemari 🙂

    Like

  9. waktu kecil saya selalu ngayal hidup di gunung dan mempunyai kekuatan setara 100 gajah, sakti tak tertandingi pokoknya. dan itu bisa saya bayangkan sambil mesam-mesem selama perjalanan 5km naik sepeda pancal melewati jalanan pematang sawah, atau saya ceritakan sambil mboncengin adik saya dalam perjalanan ke sekolah.

    Like

Leave a comment