Curhat Colongan

Saya Mudiiiiiik….

p.coming_home01

Mudik. Ntah sudah berapa lama saya kenal kata-kata itu. Sekitar tahun 90-an rasanya. Karena orang tua saya berasal dari Jawa Barat dan kami tinggal di Palembang. Mudik selalu menjadi hal yang paling saya tunggu-tunggu bila bulan puasa tiba. Nini. Sepupu-sepupu. Mancing ikan di empang almarhum Aki. Menyusuri jalanan kota Banjar. Tasikmalaya. Bakso. Pangandaran. Sunset. Kegiatan-kegiatan yang tidak pernah luput dari catatan to-do-list saya selama libur Lebaran di Banjar. Yang paling penting, angpaw dari Ua-ua, Mamang-mamang dan Bibi-bibi saya… hihihihi… Hal tersebut berlangsung sampai sekitar tahun 1997. Tahun terakhir saya mudik ke Banjar sekeluarga. Nini sudah tidak ada tahun itu, dan saya sudah tinggal di Jogja sementara orang tau saya masih di Palembang.

Sejak tahun itu pula mudik saya adalah ke Palembang, tempat di mana orang tua saya tinggal. Itu pun rasanya tidak tiap tahun saya pulang. Mengingat jauhnya jarak Jogja-Palembang dan masih mahalnya harga tiket pesawat kala itu, saya memilih bertahan Lebaran di Jogja. Lagipula, pulang ke Palembang tidak seasik rasanya pulang ke Banjar. Saya tidak punya banyak teman saat itu. Hanya teman-teman satu kompleks saja. Selebihnya, saya kehilangan banyak kontak dengan teman-teman SMA yang lain. Apalagi teman SMP atau SD.

Baru setelah saya tinggal di Jakarta saya rajin pulang ke Palembang setiap Lebaran… and that’s thanks to Friendster Saya bertemu kembali dengan teman-teman lama, dan kegiatan mudik menjadi lebih seru.

Well, tahun ini mudik pertama kalinya saya dengan si Hubby dan Vio. Ntah hebohnya kayak apa, saya belum bisa membayangkan. Jadiiiii, besok sore saya akan meninggalkan Jakarta menuju Palembang. Doakan selamat yaaaaa…

Kaliyan pada mudik ke mana? Semoga selamat sampai tujuan yaaaaaa…

Going home. Going home. I’m a-going home.
Quiet-like some still day, I’m just going home.

It’s not far, just close by, through an open door.
Work all done, cares laid by, Going to fear no more

Mother’s there expecting me, Father’s waiting, too.
Lot’s of folks gathered there. All the friends I knew

53 thoughts on “Saya Mudiiiiiik….”

  1. Chiii met mudik yaa.. wah taun ini Palembang bareng hubby dan Vio, semoga perjalanannya lancar dan segera ngumpul sm keluarga disana.. amiin

    Minal aidin walfaidzin yaa Chi, maapin aye lahir batin.. *peyuk Vio* he he..

    Like

  2. sekarang dah di palembang, donk … asyik.

    rumah saya di bandung, krja di jakrta, ortu di malang. jadi kalau tak ke malang tapi pulang ke bandng, apa namanya mudik ? 🙂

    Yang mau tahu kondisi live jalan lewat kamera dari jalan mudik boleh mampir ke sini

    -http://richocean.wordpress.com/2009/09/17/video-live-h-3-malam-situasi-jalan-lebaran-idul-fitri-1430h-jalur-utara-selatan-jawa-merak/
    -http://richocean.wordpress.com/2009/09/17/video-live-h-3-malam-situasi-jalan-lebaran-idul-fitri-1430h-jawa-tengah-solo/

    Yang mau mudik naik mobil pribadi boleh mampir ke blog saya
    -http://richocean.wordpress.com/2009/09/15/tips-mudik-mobil-pribadi-bandung-malang-lewat-jalur-tengah-jawa/

    Buat rekan2 yang mau berikirim2 ucapan Idul Fitri, boleh mampir ke tempat saya,
    -http://richocean.wordpress.com/2009/09/14/kirim-sekarang-ucapan-idul-fitri-anda/

    atau jika sempat main ke blog saya ttg wisata alam:
    -http://richmountain.wordpress.com/wisata/rizqi-firdaus-agro-wana-widya-wisata-2/

    ati2 gempa saat lebaran:
    -http://richocean.wordpress.com/2009/09/17/hati-hati-gempa-lebaran-1430h-sumatra-jawa/

    salam kenal 😆

    Like

  3. tadi saya liat di berita: 184 pemudik tewas di jalan. hati2 yah. have a safe trip..

    minal aidin wal faidzin. selamat lebaran! 😀

    Like

  4. Minal aidin yaaaaa

    ۞۩۞ تقبل الله منا ومنك ۞۩۞ Selamat hari raya idul fitri 1430 H Minal aidzin wal faidzin Mohon maaf lahir dan batin

    here’s hoping that we all shall be enlightened by the almighty, and forgiven for our wrong doings! Ameen, May Allah bless us all.

    best regards,
    Pakde

    Like

Leave a comment