iseng!, Kumpul-kumpul, ngga jelas

sem[b]arangan

Disclaimer: postingan panjang dan penuh photo. Fakir benwit harap berhati-hati.

Weekend minggu kemaren, seperti yang sudah ternyata di sini, saya dan beberapa rekan blogger dari Jakarta – hubby dan vio tentu saja, Chika, Niken, Ina, Dilla, Imam dan Ichanx pergi ke Semarang untuk menghadiri resepsi pernikahan Fany dan Yudis. Kami berangkat hari jumat malam menggunakan Sriwijaya Air. Sesampai di Semarang, surprise kami dijemput langsung oleh kedua mempelai yang telah melangsungkan akad nikah Jumat paginya *peluk-peluk Fany dan Yudis*

Setelah menaruh barang-barang di Wisma yang kami tempati tanpa bayar, kami langsung melarikan diri ke daerah Simpang Lima yang ngetop itu. Di sana kami nongkrong di lesehan sambil menikmati nasi liwet dan nasi pecel. Tidak berapa lama, beberapa anak-anak Loenpia datang dan bergabung bersama kami.

simpang lima
Keesokan harinya, seperti rencana semula kami pun menghadiri resepsi pernikahan Fany dan Yudis. Di sini, selain kami tentu saja kami bertemu dengan anak-anak Loenpia lainnya dan anak-anak Cah Andong Jogja. Acara pada awalnya berlangsung dengan tertib, sampai pada akhirnya para blogger-blogger ini selesai berburu makanan dan berkumpul di satu tempat. Salah memang mengumpulkan blogger-blogger rusuh di satu tempat.. hihihihi… *coba tanyakan pada yang sempat menjatuhkan satu gentong bunga di depan panggung musik* Mulai dari acara salaman, photo-photo, sampe acara lempar bunga… semua berlangsung rusuh… hahahahahaha…
Dan saya yang biasanya datang ke resepsi pernikahan paling lama setengah jam, bertahan sampai dua setengah jam di situ dan berhasil pulang dengan kaki sakit karena lecet tidak terbiasa memakai stilleto setinggi 7 cm selama itu.

resepsi f&y
Setelah kembali ke Wisma, sore harinya Mizan yang dengan setia mengantar dan menjemput kami sejak hari Jumat kemaren mengajak kami mampir ke rumah Pak Pram. Di sana ternyata berkumpul anak-anak Loenpia dan mereka menyusun rencana akan kemana membawa kami jalan-jalan di Semarang. Aduuuh… kaliyan semua baik sekali.. *peluk-peluk semua anak-anak Loenpia

Setelah dari rumah Pak Pram, ditemani Didut dan Mizan, kami berjalan-jalan menikmati sore di daerah Kota Lama, dan photo-photo tentunya. Tak banyak yang kami lakukan di sana selain photo-photo dan nongkrong di Polder Tawang. By the way, tempatnya cantik. Sayang, kemaren ternyata lampu-lampu di sekitar kolam itu tidak dinyalakan.

polder tawang & kota lama
Pulang dari Polder Tawang, kami mampir di Toko Oen yang terkenal itu untuk menikmati es krim beraneka rasa. Enaaaaak…. Dan murah!

toko oen
Dari Toko Oen, kami beranjak ke Pondok Daun dan bertemu dengan anak-anak Loenpia lainnya untuk makan malam. Sayangnya hujan deras melanda Semarang malam minggu itu. Jadi semua rencana putar-putar kota gagal total, dan kami kembali ke wisma.

pondok daun
Minggu pagi, kali ini ditemani Didut, Mizan, Ocha dan Nining plus ketambahan Fahmi, blogger dari Surabaya yang tinggal satu wisma dengan kami, berkunjung ke Gedong Songo, komplek candi yang terdiri dari sembilan candi yang terletak di Bandungan, sekitar 1 jam dari Semarang. Datang sudah agak kesiangan, kami awalnya dengan semangat berjalan mendaki untuk melihat-lihat candi yang ada di situ. Candi pertama masih oke. Energi masih banyak. Begitu jalan ke candi ke 2, ternyata jalurnya berat banget. Candi ke dua masih nun jauh di atas sementara kami sudah ngos-ngosan. Untung pemandangannya bagus dan udaranya sejuk. Ternyata memang kami tidak sekuat yang kami kira… hihihihihihi…

gedong songo
Meski pake acara ada yang kepeleset, terkena bersin kuda sampai dikent**in, kami berhasil berkeliling mendaki sampai ke candi yang terakhir. Dan meski pun lelah setengah mampus, kelelahan tersebut terbayar dengan pemandangan yang benar-benar hijau dan udara yang segar. FYI, candi-candi di sana sudah tinggal lima, bukan sembilan seperti namanya. Di situ juga ada sumber mata air panas dan pemandiannya bila ada yang pengen beredam.

Puas jalan-jalan di Gedong Songo, kami bergegas kembali ke wisma untuk beres-beres dan check out dan tentu saja pergi membeli oleh-oleh, karena kami harus segera pulang ke Jakarta.

jakarta
Adudududuh rasanya belum puas berlibur ke Semarang… eh terima kasih yaaa buat anak-anak Loenpia atas keramahannyaaaa….

80 thoughts on “sem[b]arangan”

  1. Bukan dike***in kuda Ning, tapi…. *mau ngomong Imam kok nggak tega*

    Eh btw candinya masih beneran total sembilan lho, cuma yang kita lewati cuma segitu. Sisanya ada di luar jalur 😀

    Like

  2. wooo…semarang kampungku…
    es krim selain di toko oen coba juga di es krim florian.

    enake jalan-jalan….oiya selamat untuk kedua mempelai yang berbahagiya 🙂

    Like

  3. jalan-jalan lagi neeh ya seingatku semarang kaline banjir , banyak nyamuk dan apa lagi ya wah tahun 2004 aku ke semarang dan 2006 yang lalu apakah udah berubah

    oke salam kenal ya

    Like

  4. Chic…waduhh senengnya…ketemu banyak temen-temen blogger, dari loenpia dan cah andong.
    Tapi saya bisa ikut menikmati dari foto2 nya
    Si kecil ikut ke Semarang juga ya…kok aku lihat foto Tuan?

    Like

Leave a comment