Brainstroming ajah!, just a thought

Kartini hari ini

flower

Ah ya.. hari ini tanggal 21 April… dan seperti biasanya juga, hari ini adalah peringatn hari kelahiran seorang pahlawan emansipasi wanita, R.A. Kartini. Dan seperti biasanya juga undangan-undangan perayaan hari kartini dipenuhi dengan segala macam lomba seperti lomba kebaya luwes, lomba masak pria, baca puisi, de el el de es be de ka ka itu. Dan seperti juga tahun kemarin, saya masih tidak bisa menyelami makna kenapa peringatan hari kartini harus di isi dengan kegiatan-kegiatan semacam itu. Semacam simbolik yang ntah apa maksudnya.

Satu hal yang selalu digembar-gemborkan kaum feminis, bahwa perjuangan tiada henti untuk mendapatkan hak yang sama. Hak di dalam pekerjaan, hak di dalam pergaulan.. bahkan hak-hak yang mungkin dulu belum terpikirkan sama sekali. Bukan berarti saya menentang hal tersebut – tapi juga ga mendukung sepenuhnya sih… Hak itu ada karena ada kewajiban bukan? Pendidikan yang kita punya sekarang tidak hanya membuat kita bisa memperoleh segala macam ilmu pengetahuan tapi juga membuat kita mampu membedakan mana yang baik dan buruk, mampu berpikir, berbicara, bersikap serta bergaul. Dan pendidikan yang kita dapat sekarang itu ya hasil perjuangan para pahlawan wanita kita di masa lalunya.

Buat saya, peringatan hari kartini itu tidak cukup hanya dengan berdandan  cantik, lomba memasak, atau memakai kebaya dan sanggul. Lebih dari itu, jauh lebih penting adalah meneladani apa yang telah ia perjuangkan, yaitu menjadi wanita yang cerdas, cantik – hati dan pikiran – dan berperilaku baik… Ummm 3B ya, brain, beauty and behaviour..

Perjuangan kartini – dan juga pahlawan-pahlawan wanita lainnya – dahulu tidak akan ada artinya kalo kita juga sesama perempuan masih suka berlaku tidak adil sesama perempuan. Saling menggosip – oh please stop watching that infotainment and f***ing sinteron -, saling menjelek-jelekan, atau merendahkan diri dengan rebutan cowok misalnya.. hihihihi.. ouch! We are more than that gals!!!

Baru beberapa hari yang lalu seorang temen curhat di milis bahwa temannya – yang ironisnya berjilbab rapat dan tidak sedang dalam kondisi yang bisa membuat orang berpikiran mesum – menjadi korban pelecehan seksual di tempat umum. Kita memang ga suka dianggap penyebar nafsu sahwat, penyebab hancurnya moral dan lain-lain itu. Pikiran-pikiran picik dari sebagian orang yang sebenernya – menurut saya sih – dia nya aja yang ga bisa nahan nafsu dan otaknya kotor.  Tapi bukan berarti kita juga memulai untuk hal-hal tersebut terjadi kan?

Well again, buat saya kartini modern itu is about brain, beauty and behaviour. Tidak saling menjatuhkan sesama wanita dan juga tidak merendahkan diri sendiri. It’s not about new bags, stilleto or eligible man who will ruined your life. It’s about a sisterhood! Yuks… kita bisa kan yaaaa…

50 thoughts on “Kartini hari ini”

  1. Di Plurk katanya 4B: brain, beauty, behaviour & bank account. Hayoo mana yang bener? 🙄

    Met hari Kartini Chiiic! Kerja yang bener jangan ngeplurk mulu biar kartini bangga! 👿 *disampluk*

    Like

  2. saya sangat suka dgn paragraf penutup tulisannya..

    menurutku emansipasi itu lebih ke peningkatan kualitas BBBB itu hehehheheh

    bagaimana menjadi ibu yang baik… mendidik anaknya biar menjadi putra terbaik bangsa, itu isue yang lebih penting daripada feminisme…

    *sambil liatin harga susu yang sangat mahal..heheh

    Like

  3. emansipasi kayaknya kian mirip saja dengan liberalisasi dan feminisasi.

    Cita-cita Kartini Yang Sering Disalahartikan.
    Kartini merasa bahwa hati kecilnya selalu mengatakan :

    “Pergilah. Laksanakan cita-citamu. Kerjalah untuk hari depan. Kerjalah untuk kebahagiaan beribu-ibu orang yang tertindas dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham yang palsu tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Pergi. Pergilah. Berjuanglah dan menderitalah, tetapi bekerjalah untuk kepentingan yang abadi” [Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]

    Petikan suratnya berikut ini adalah cita-cita Kartini yang banyak salah dimengerti :

    “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902]

    Inilah gagasan Kartini yang sebenarnya, namun kenyataannya sering diartikan secara sempit dengan satu kata: emansipasi. Sehingga setiap orang bebas mengartikan semaunya sendiri.

    Like

  4. ah … kartini
    ah … wanita
    menurut saya wanita adalah partner … setara dalam kehidupan pria

    jadi buat apa lagi hari kartini ???
    semakin sering kita merayakan hari kartini
    semakin dalam kita memposisikan wanita dan pria itu tidak sejajar

    intinya … PARTNER !

    Like

  5. Seratus tahun yang lalu, Kartini adalah perempuan luar biasa yang berani menulis. Menulis, dengan Bahasa Belanda. Yang sangat luar biasa di zaman itu bagi seorang perempuan pribumi. Sayang akhirnya ia dikurung secara politis melalui pernikahan.

    Hei, zaman sekarang adakah seorang perempuan yang benar-benar lain pergerakannya dari perempuan kebanyakan seperti Kartini dahulu… 😛

    Like

  6. mbah kartini adalah seorang perempuan yang maju untuk jamannya, di jaman seperti itu dengan pemikiran yang sudah seperti itu.

    kalo perempuan sekarang? sampeyan lah yang bisa menjawab, maju terus perempuan indonesia! selamat hari kartini!

    Like

  7. Cihuiii
    Met Kartini ya, Mbak Chic

    *Jadi inget dulu masih kecil ikut lomba dalam kartinian.. Pake kebaya, disanggul cepol 🙄

    Like

  8. hua…setuju…..perempuan tuh harus 3B tapi kakak juga termasuk kartini modren toh…..???kan dah tak kayak perempuan yang kerjaannya dirumah menggosib donag,kan kakak dah kerja.jadi termasuk kartini toh kan ….???he…he…ntar aku nyusul ya…he….ha…kak kalau lihat musik jazz ntar direkam and di publisin ya bocorannya biyar aku juga bisa lihat disini…pleas…… 🙂

    Like

  9. Klo semua pemikiran wanita Indonesia seperti chic, wah-wah wanita Indonesia bisa menjadi pemimpin masa depan nih….

    Like

  10. Sisi Lain Kartini : Pelopor Kebangkitan Nasional

    Sejarawan George Mc Turnan Kahin, penulis buku Nationalism and Revolution Indonesia, mengatakan bukan Budi Utomo pelopor pembaruan pendidikan di Indonesia melainkan Kartini. Sementara itu Profesor Ahmad M. Suryanegara, dalam buku Menemukan Sejarah, menuturkan Kartini tidak hanya berjuang untuk perempuan, tapi juga untuk membangkitkan bangsanya dari kehinaan. Asvi Warman Adam menyimpulkan pula Kartini tidak hanya tokoh emansipasi perempuan, tetapi juga pelopor kebangkitan nasional.

    Selengkapnya
    http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/04/kartini-pelopor-kebangkitan-nasional.html

    Like

Leave a comment