keren!, movie freaks

The Shaman, kriminal bercampur mistis?

12260332181 Saya nonton film ini? yah silahkan bilang tumben, karena saya sebenernya bukan pengemar film jenis ini . Tapi bukan lantaran tawaran nonton gratis saja atau karena “kebetulan” sutradaranya (Raditya Sidharta) adalah salah satu bos saya di kantor. Kesempatan membaca scriptnya pada awal film ini mau syuting juga bikin saya penasaran seperti apa jadinya film ini… hohohoho jarang-jarang kan bisa baca script duluan. 

Film ini langsung dibuka dengan flashback yang menampilkan adegan sadis. Sejumlah orang yang belakangan diketahui sebagai mahasiswa-mahasiswa dari dari jakarta dibantai oleh sosok manusia kekar bertopeng ketika berkemping di tengah belantara hutan Kalimantan. Balik lagi ke masa sekarang, seorang dokter muda bernama  Ryan (Oka Antara) mendapat tugas untuk praktek di desa Sungai Duri di pedalaman Kalimantan. Sesampainya di sana, Ryan mendapat teror dari sosok perempuan berjubah.

Ryan pun menemukan beberapa kejanggalan, dari bekas luka operasi yang dimiliki beberapa pasiennya hingga hilangnya beberapa penduduk desa tanpa jejak menjadi tanda tanya. Penasaran, Ryan pun menyelidikinya dengan bantuan dari dua temannya Deny (Kemal Vivaveni) dan Hasan (Vicky Notonegoro), serta seorang gadis setempat bernama Lila (Farah Debby), yang akhirnya mengungkap bahwa kejadian-kejadian mistis tersebut berhubungan dengan penjualan organ tubuh ilegal di desa itu.

Sayangnya perpindahan adegan satu ke adegan lainnya agak terputus-putus sehingga membingungkan. Mungkin hal ini terjadi karena Lembaga Sensor Film tidak meloloskan beberapa adegan film ini untuk bisa dinikmati oleh masyarakat. Konon kabarnya, adegannya terlalu sadis. Beberapa adegan juga nampak janggal buat saya. Mulai kenapa sosok-sosok misterius itu minta tolong kepada Ryan yang notabene baru tiba di tempat itu, adanya ruang bawah tanah dengan banyak ruang plus penerangan yang terang banget untuk pedesaan terpencil yang antara satu rumah penduduk ke rumah lainnya berjauhan, dan adegan videocall?  (oh please… emang di desa terpencil banget gitu sinyal 3G dapet ya Mas Dadit? hohohohoho ). Klimaks film ini bahkan antiklimaks menurut saya.. mungkinkah karena kepotong sensor juga?

Sebenarnya film punya ide cerita yang cukup beda buat saya yang bosen liat poster-poster film horor dan film dengan judul berbau sex yang jelas-jelas merupakan film-film pembodohan masyarakat (baca: sejak kapan sih hantu itu bisa ngebunuh manusia? ). Jadi kalian tidak akan menemukan sosok kuntilanak atau pocong atau adegan mesum di sini!

So, kalian pengemar film sejenis Saw atau Hostel yang berdarah-darah itu? Berarti kalian wajib nonton film ini!!!

63 thoughts on “The Shaman, kriminal bercampur mistis?”

  1. Ah, Chichi, ngiri sekali bisa baca script film duluan sebelum film dibuat. Ngiri juga bisa nonton premiere filmnya! 😦

    Bener, Chi. Sekarang ini banyak banget film-film yang genre-nya kalau nggak soal esek-esek ya hantu-hantuan yang entah kenapa berjiwa preman semua.. 🙂
    Laskar pelangi yang kemarin itu benar-benar penyejuk, Chi. Kapan ya ada film sebagus itu, yang bisa ditonton oleh semua umur dan lapisan masyarakat?

    Btw,
    lembaga sensor film memang berperan sekali dalam memotong alur cerita. Kalau udah begini, gimana kalau kita bikin film yang aman-aman aja ya, Chi? Biar nggak keburu abis banyak tapi akhirnya dibabat pisau sensor… *kesannya ga idealis banget ya, Chi.. komersil sekali.. hehehehe*

    Apa kabar Chi?
    Gimana pesta blogger 2008-nya? Kasih liputan yaa.. 🙂

    chic [bilang]
    nunggu baca script film nya Lala.. hohohohoho 😉

    Like

  2. Duh mentang-mentang yang jadi sutradaranya adalah sang bos, jadi ikut promosi habis-habisan ya neng, komisinya bwt traktir aku ya neng…hik…hik… 🙂

    Like

  3. Chi…syutingnya di Kalimantan mana??.Ditempatku juga ditepi hutan koq.:-o
    Malahan gak perlu nyewa orang utan buat tambahan…

    Mending nunggu film-nya segera tayang aja:-)

    chic [bilang]
    udah tayang kok Mas

    Like

  4. Maaf ya mbak, sampe saat ini fil lokal yang saya sukai baru kiamat “sudah dekat” dan “nagabonar jadi2” laennya cuma cinta2an sama setan2an.

    Maaf bagi para pecinta film lokal 🙂

    chic [bilang]
    kan pengemar genre film macem-macem Mas, lah di hollywood ada film ada macem-macem jenis kok 🙂

    Like

  5. Weh, kalo ide ceritanya berkaitan sama penjualan organ manusia, kok jadi mirip film yang sempet beredar di Jakarta… kalo nggak salah judulnya “Turistas”, cuma kalo “Turistas” tempatnya di pedalaman Brazil, sementara versi lokalnya di pedalaman Kalimantan.

    *ogahnontonbiarpundikasihtiketgratisdotcom*

    chic [bilang]
    hohohoho.. dibilangin saya bukan pengemar film jenis ini, jadi ga tau kalo ada yang sama.
    yah Turistas rasa endonesah deh!
    😆

    Like

  6. Saya seh suka film apa aja dan yang pasti enak ditonton…
    Terserah mau apa aja, dari film cartoon sampai film yang berdarah-darah…

    Mungkin kalau film diatas bagus nantinya mau saya tonton…

    Salam ya mbak 🙂

    Like

  7. wah senang banget nih bertemu suami istri…
    sayang ngak ketemu vio… 😀
    hehehe…. menunggu review mas joey tentang PB nih.. 😀

    chic [bilang]
    meh! ini malah komen OOT! 👿

    Like

  8. wah pilem pembunuhan ya,capek deh.
    tiap hari udah nonton pembunuhan di berita2 kriminal.
    kenapa gak banyak film kayak AAC ato LP ya,
    yang banyak pesan moral dan mendidik [jd curhat ]

    🙂

    chic [bilang]
    kan genre film macem-macem Mas, pengemar film juga macem-macem

    Like

  9. Ah Dadi mana bisa mecat ,..dia terlalu asyik dengan dirinya sendiri..he he

    chic [bilang]
    iya juga sih Mas… hihihihihihi 😛
    eh tapi dia masih ngeh kok sama gosip diseputarnya 😆

    Like

  10. Saya suka bianget SAW! Berarti musti nonton film ini!!! Betul! Film horor2 yang ada, typically membodohi! Bego banget kalau makhluk halus bisa ngebunuh manusia dengan langsung hiahiahiahiaaa!

    chic [bilang]
    lah kemaren tiket nonton di TIM nya mau tak ganti sama tiket nonton film ini kamu ga mau Goen, trus malah mutung… 😕

    Like

  11. horror ya Chi ???
    ga ah…
    laki gue ga pulang nih 😦
    tacutttttt :mrgreen:

    chic [bilang]
    bukan Bun, bukaaaan… :mrgreen:
    tegang sih iya, tapi serius.. ga bakal nemu pocong atau kuntilanak di film ini.

    Like

  12. heuehehe gue paling demen ama pilem yg gore. Hostel asik tp kurang gore. Yg termasuk gore mgkin pilemnya Peter Jackson (sutradaranya LOTR) yg judulnya Braindead (Dead Alive). Asik. Kalo pilem yg ini kyknya koq rada males ya. Abis pilem Indonesia sih :mrgreen:

    Like

  13. halah …

    bagusan film horror jepang,alami.

    efeknya juga tidak kentara.

    horror punyanya kita lebih banyak teriakan.

    efeknya samar – samar jelas.

    aktingnya juga kurang menjiwai.

    tapi, boleh juga. tambah horror satu lagi nih.

    di koleksi gue.

    Like

  14. iya nih.. rumor dah dapet dari bbrp bulan yg lalu.. ni film hawaban dari *baca saduran / jiplakan dikit* dari Hostel nya Eli Roth… ga terlalu tertarik buat nonton sih .. 😀 😀

    Like

Leave a comment