can't get this out of my head, Curhat Colongan, Dodolz

Pada Akhirnya

Pernah, suatu ketika, saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri… jika kita ini telah ditakdirkan akan menuju suatu akhir, kenapa ya kita selalu terganggu dengan apa yang sedang kita lakukan atau dengan apa yang sedang berusaha kita raih?

Namun kemudian saya menyadari -seperti yang saya pernah bilang juga kepada seseorang di masa lalu- bahwa takdir, destiny,… adalah apa yang saya buat… Jalan apa pun yang saya pilih itu takdir saya, my destiny. Itu juga kenapa hidup ini adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah destination.

Beberapa hari ini, banyak sekali kisah sedih.. Mulai dari meninggalnya seorang selebritis, seorang saksi sejarah istri pengetik naskah Proklamasi, sampai seorang mantan Gubernur Jakarta. Berita-berita itu menciptakan kemelut dalam pikiran dan perasaan saya, dan maaf bila saya tidak bisa mengungkapkan sebagaimana mestinya. Dan kemudian pikiran-pikiran itu mencipta beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Hidup ini pendek, dan sepertinya kita membuatnya menjadi lebih pendek.

Rasa sakit itu tidak dapat dihindari, dan kita kadang membuatnya terasa lebih atas diri kita sendiri.

Harapan – kita hidup penuh dengan impian, dan kemudian “pergi” tanpa bisa memenuhinya.

Takdir – apakah kita mencari jalan itu sendiri, ataukah memang jalan itu telah tersedia sejak awal?

Kebahagian adalah suatu kepuasan yang sangat ingin sekali kita miliki.

Penyesalan – saya punya beberapa, dan sudah terlambat untuk memperbaikinya.

It was upsetting, aight? At least for me…

Pikiran-pikiran itu memaksa saya untuk secara serius mengevaluasi kehidupan saya – apakah saya menyia-nyiakannya? Apakah saya telah melakukan yang terbaik dalam hidup saya? Apakah saya terlalu banyak memberikan penekanan terhadap hal-hal yang sebenarnya superficial dan melupakan hal penting lainnya?

I’ve tried so hard, and got so far
but in the end, it’s doesn’t even matter
I had to fall, to lose it all
but in the end, it’s doesn’t even matter
(In The End – Linkin’ Park)

97 thoughts on “Pada Akhirnya”

  1. Nambahkan ya… kebahagiaan… adl ketika kita bisa menyukuri dg sebenar2nya apa2 yg sudah kita punya. Bila kita tidak sangat diresahkan dg apa2 yg sudah terjadi dan yg belum terjadi. 🙂

    Like

  2. evaluasi atas perjalanan hidup butuh waktu yang panjang dan energi yang berlebih, karenya banyak orang enggan melakukannya, kesibukan membuat kita enggan menoleh kebelakang, perut selalu mengajak condong kedepan, tak ada waktu buat analisa kebelakang, kesibukan telah membunuh jiwa untuk sedikit mengoreksi kesalahan.

    *sik..sik…sik….. ngomong apa ya saya?*

    Like

  3. Ada banyak perenungan. Ada banyak pelajaran. Yang beruntung adalah yang bisa memetik pelajaran dari hasil perenungan. Bahwa hidup itu tantangan sekaligus pilihan. Untuk itu, selamat menerima tantangan dan silakan untuk menentukan pilihan.

    Tabik!

    Like

  4. Tak pernah ada yang sia-sia dipanggung kehidupan ini, semua yang terjadi itulah yang terbaik dan untuk pembesaran diri di masa yang akan datang. Kontemplasi adalah pemaknaan perjalanan hidup. Hikmah adalah makanan orang beriman.
    Takdir? biarkan dia mencari jalannya sendiri….

    Like

  5. kita emang ga pernah tau kapan saatnya tiba…
    yang penting berusahalah jadi yang terbaik untuk semua hal..(waduh..kok jadi sok ceramah gini aku ya..)
    hehehe
    salam kenal ya mbak…

    Like

  6. “Our enemy are strong, but no army is invincible.”

    Zhuge Liang. Shu Strategist

    Dengan mengasumsikan hidup sebagai “enemy”, kita tinggal berjuang menghadapinya. Karena “no army is invincible”, dan serahkan hasilnya kepada Tuhan. Dengan begitu kita tidak perlu repot memikirkan apa yang akan terjadi karena sudah berusaha sekuatnya. :mrgreen:

    Karena post ini ditutup dengan lagu, maka saya juga akan menutup dengan lagu:

    I live with facing my destiny.

    Northern Light
    Shaman King Ending Theme

    BTW, ini bukan mau tutup rumah, kan? 😕

    Like

  7. Kesadaran bahwa hidup ini ada akhirnya akan membawa kita pada sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. kemudian kita akan senantiasa bersiap dengan bekal yang mesti dibawa, bekal untuk diri bukan orang lain karena kelak kita akan ditanyai sendiri.

    Like

  8. pada akhirnya semnua kembali padaNya. :mrgreen:

    makanya saya kadang dalam hidup ini tidak mau terlalu ambisius. menjalani apa adanya aja.. 😀

    Like

  9. yang jelas perbanyak berdoa seakan kita akan mati besok.. dan terus lah mencari apa yang kau cari dan perlukan seakan takdir kita masih jauh.. ^^

    jelasnya tetap tersenyum menatap pagi dengan begitu hari2 kita akan menyenangkan.. amiennn.. ^^

    Like

  10. Satu hal sis, waktu tidak akan kembali… dan napas pasti akan terhenti. Jadi buat saya destination itu adalah pemilik napas saya… ah saya sok tahu 🙂

    Like

  11. keliatannya semangatnya msh sama dgn semangat posting “Ironic” sebelumnya ya 🙂 Yg jadi pertanyaan sebetulnya adalah apakah hidup ini real atau tidak. Jangan2x kehidupan fana kita ini cuman senda gurau belaka utk akhirnya kita akan memasuki kehidupan yg “bener2x real” (bhs Inggrisnya kali real-real-real…ya..hehe). Tp pernyataan kamu ada benarnya, hidup ini singkat. Logika yang mengikuti akhirnya berkata, “buat apa capek2x mengejar hidup yang singkat”.

    Sayang gue belon nemu lagu yg pas buat menutup komen ini… 🙂

    Like

  12. buatlah yang terbaik buat buat kita, bangsa dan anak cucu kita kelak… jangan sia2kan hidup dan jangan pernah berhenti untuk berharap…”esok pasti akan lebih baik” 😎

    Like

  13. hai, salam kenal ya…

    kalo kamu udah bertanya2 spt itu berarti lagi saatnya mencari jati diri (biasanya) and you’ll be okay when you deal with yourself later on 🙂

    Like

  14. there’s always some reason to feel not good enough
    and it’s hard at the end of the day..(from ‘Angel’)

    Like

  15. untuk ke sekian kalinya Ndutz komen dg ini “let it flow”
    jalani ajah yg sekarang, yesterday is history, tommorow is mystery but today is to be happy, right?? ^^

    Like

  16. Kalau yang sakit, aku suka berpikir itu sudah waktunya.
    Nah, yang terlihat sehat, itu yang kadang-kadang bikin aku berpikir, bahwa hidup kita, tak pernah bisa diprediksikan 😦

    Like

  17. iyah Chi… hidup di dunia hanya sekali ini aja.. dan benar2 hanya perjalanan yang singkat. dan hanya dengan bersyukur pada Sang Khalik, hari-hari kita menjadi berarti 🙂

    Like

  18. hidup itu anugerah..meskipun pendek..meskipun kadang pahit, meskipun kadang menyedihkan…tapi itu semua anugerah…kalo kita tidak pahit, kita tidak akan pernah merasakan manis, kalo kita tidak sedih, kita tidak akan pernah meraskan bahagia…begitu seterusnya…:)

    nice posting…salam kenal!

    Like

  19. Gw juga pernah mikir tuh, apa gw udah nyia2in waktu dan hidup gw untuk sesuatu yg gak penting.. gw ninggalin keluarga besar gw, cuman untuk kerja and pursuing something yang kadang gw juga bingung buat apa.. Cuma emang sih.. apapun yang kita perbuat pada akhirnya akan ada buahnya, gak ada yg sia-sia dalam hidup kalo niat kita emang baek dari awalnya. Gw setuju, destiny itu kita sendiri yg buat.. kemana hidup kita, kita sendiri yg nentuin… 🙂 anyway.. nice post..!!

    Like

  20. yah.. memang.. hidup dengan menyadari bahwa today’s present, a gift from above.. jadi berusaha sebaik baiknya.. saya juga punya banyak sekali penyesalan dalam hidup dan berusaha buat selalu jadi lebih baik lagi.. kadang saya bersyukur kalau di malam hari bisa menangis karena satu kegagalan di satu hari dan juga penyesalan yang cepat disadari, karena ada harapan besok akan jadi lebih baik lagi… AMIEN…

    jalani hidup mumpung belum mati! ^_^

    Like

  21. hidup sifatnya memang sementara. Momen-momen dalam kehidupan ini sudah seharusnya dipergunakan sebaik-baiknya untuk melakukan hal-hal baik demi tabungan di akhirat nanti. Dunia yang akan jauh lebih lama kita harungi.

    Like

  22. Good day,

    I have just discovered your blog and the truth is that I have liked it a lot. From this moment you already have a link in mine, and I wait for some visit of yours of time in when, with mine you can already recount.

    An embrace and until soon
    Kisses from Barcelona

    JORDI

    Like

  23. Dengar2 sih, dalam hidup ini, kita memang melangkah diatas jalan yang sudah disediakan. Kalau boleh memilih, saya lebih suka terlahir sebagai milyarder.
    Begini saja, apa saja yg sudah kita lalui, itu kita anggap sebagai takdir. Terus, apa saja yg masih di depan kita, itulah pilihan kita. Sayangnya kita ndak selalu tahu apa yg terbaik utk kita.

    Like

  24. yang sementara begitu nikmat dan indah, menggelayut emosi membentang asa,

    yang sementara membuat kita kliyeng-kliyeng dan sering menagih untuk memenuhinya dengan lelaku baik dan bijaksana.

    yang sementara harus dipenuhi. selamat menikmati kesementaraan.

    Like

  25. ehm kalau takdir adalah jalan hidup yang kita pilih…wah enak bener.pasti kita pilih yang nyenengin kita. Jika kita muslim kita mengenal qudroh dan irodah…..ketentuan yang bisa dirubah oleh kehendak ( Tuhan tentunya ). Memang disini tidak mudah karena pergulatan filosofis antara jabariah dan muktazilah……….membingungkan mendingan kita pegangan tiang aja deh….hehehehe..

    Like

  26. hem… ya..ya… saya pikir memang kebahagiaan itu intinya

    ngomong” soal takdir hem… memang agak ribet, sudah ditetapkan tetapi masih ada pilihan he..he…

    intinya berusaha seoptimal mungkin, masalah hasil urusan lain karena basis perhitunggannya usaha bukan hasil
    (setidaknya yang sayah pahami sementara ini :p)

    Like

  27. ass.

    masalahnya sekarang bukan pergi ato tidak pergi, tapi apa perbekalan kita buat menempuh “perjalanan” itu, karena perjalanan tentu butuh perbekalan ya kan ?

    nah, yuk kita berbekal hari ini, saat ini juga, detik ini juga. dan sebaik2 bekal adalah TAQWA.

    chic wrote : “Penyesalan – saya punya beberapa, dan sudah terlambat untuk memperbaikinya”

    Kemudian menyesali itu bagus, namun harus dibarengi dgn perbaikan, belum terlambat kok. yuk mulai sekarang juga. dan dari diri sendiri.

    Berprasangka baik kepada-NYA tentu sangat dianjurkan. Karena IA Maha Pengampun dan Maha Kasih pada makhluq-NYA.

    thanks mbak maaf kepanjangan..hehe

    Like

  28. “Kejarlah kebahagiaan dan kekayaan serta nikmatilah hidup ini seolah kamu akan hidup seribu tahun lagi….

    Namun berbuatlah segala kebaikkan dan jangan lepaskan segala perhatianmu terhadap orang lain seolah-olah kamu akan mati besok pagi…”

    Penyesalah memang selalu datang terlambat… namun masih di perbaiki agar tidak jatuh di lubang yang sama kemudian hari..

    Kematian bukanlah titik nokhtah dari segala peristiwa… namun kematian adalah langkah pertama untuk memulai kehidupan yang lebih panjang….

    Adakah anda percaya ada kehidupan selepas mati?

    Like

  29. Chic… saya juga mengalami perasaan yg sama beberapa hari ini… suka kepikiran ahhh, ternyata hidup itu begitu singkat yach, dan kita semua sepertinya tidak pernah berfikir bahwa hidup itu adalah sebuah perjalanan… bukan tujuan akhir…

    Nice post chic… btw, lagi hamil juga yach??? Takecare of your pregnancy yach… Saya pernah mengalami kehilangan beberapa kali, dan itu menyakitkan sekali… (eh, ndak bermaksud nakut2in… cuma ngingetin aja, hati2… makan makanan yg begizi). Pokoknya stay healthy yach…

    Peluk-peluk mbak Chic…

    Like

  30. sudahlah nda usah dipikirin, yang penting nikmati saja hidup ini dan jalani dengan benar. nda usah takut gimana nanti akhirnya soalnya itukan urusan Yang Diatas…

    Like

  31. Why bother to regret, Chi?
    dengan menyesali suatu kesalahan yang pernah kamu bikin, bukannya malah buang-buang waktu jadinya? dan bukannya kamu bilang sendiri, itu artinya memperpendek waktu yang hanya sedikit ini?

    bahagia… buat saya, artinya bisa mensyukuri apapun yang diberikan Tuhan buat saya. No matter how painful it is. Jika saya bisa menerimanya dengan ikhlas, disitulah saya bisa merasakan kebahagiaan yang sejati.

    takdir… Definisinya menurut saya adalah mati. Setiap orang ditakdirkan untuk mati. Tapi jalan hidup macam apa yang dipilih; itu yang bikin hidup lebih colorful.

    and don’t question… don’t analyze…
    hidup sudah terlalu rumit untuk terus ditanya, untuk terus dianalisa. Siapa yang tahu jawabnya, selain Tuhan, Sang Pencipta? Buat apa repot-repot mencari jawaban yang hanya Dia saja yang tahu?
    Hari ini adalah kekhawatiranmu kemarin.
    Tapi liat.. you’re doing just fine… rrrriiiteee??

    Okey.
    Saya musti berhenti nulis komentar. Bisa jadi satu posting di sini… bahayaaaaa….

    salam kenal ya, Chi…

    Like

  32. Takdir menuju akhir tanpa tahu kapan dan dimana akan berakhir… jadi apa yang meresahkan, toh sebetulnya Ia tengah membimbing kita menuju kesana dalam tiap helaan nafas. Dinikmati dalam istiqomah dan berusaha selalu menjalani tiap helaan nafas dengan yang terbaik yang kita mampu. InsyaAllah hidup itu indah dan akhir itu indah, karena akhir membawa kita lebih dekat menemui Kekasih yang sebenarnya.

    Nice to know you Chic. 🙂

    Like

  33. Hidup tak berulang.
    Maka itu jangan hilang kesempatan sedetik pun untuk menikmati hidup.
    Jika terlalu banyak keraguan, maka jangan teruskan hidup.
    Satu lagi, tak ada persinggahan, kecuali kematian.
    Jadi, teruslah hidup! Karena hidup masih lebih baik dari mati.

    Tabik!

    Like

  34. salam..

    Apakah saya telah melakukan yang terbaik dalam hidup saya?

    sorry chic, gak bermaksud buat mengajari.. masih belajar arti hidup juga..

    وما خلقت الجن والإنس إلاليعبدون

    “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

    jadi segala sesuatu yang dikerjakan lillahi ta’ala ajah.. dunia-akhirat seimbang.. melayani suami juga ibadah hehe.jaah.., gini deh hasil tafakur alam di “laut ratu kidul..” 😀

    Like

  35. sometimes we just need to make it more simple:

    jalani saja hidup ini, hidup itu bukan sesuatu yang harus selalu dipermasalahkan, nyantai aja… nikmatin yang kamu miliki 🙂

    salam kenal yah…

    Like

  36. penyesalan… itu gak terlambat kok sebenernya, karena tetap bisa jadi reminder agar di masa depan gak perlu menyesal lagi karena mengulangi kesalahan yang sama ;p

    Like

  37. he..he..he..Tuhan pasti senang mengetahui kamu mulai rajin berfikir…
    dan temukan jalanNya, pasti ketemu deh yang namanya bahagia. jejaki saja lika-likunya, pasti sampe kok.
    salam.

    Like

  38. Jikaku bs ulang waktu. Dan jika dilahirkan kembali tante mw jadi apa?
    Klo sy mw tetep jd diri sndiri tp dgn keadaan yg lebi baek. Enjoy it!

    Like

  39. wih commentnya banyak sekali.. jadi ga tega mo nambahin jadi nambahin dikit aja de.

    “life is not about the destination, its about the journey. you may not be here for the next 100 years. but your memory CAN remain. it depends on what you do.”

    met kenal ya 🙂

    Like

  40. hmm.,qt g pernah tau takdir qt.
    tp harus qt sadari bahwa hidup adalah pilihan dan perjuangan. Dan setiap pilihan yg qt ambil adalah cerminan hasil proses pembelajaran qt dalam menyikapi sebuah kehidupan..:)

    *numpang lewat.:D

    Like

  41. hidup adalah perjalanan ya…saya setuju itu Bu Chic 🙂
    mungkin suatu bentuk tantangan kita diberikan jatah waktu yang tidak tahu berapa lama kita hidup…suatu ujian apakah kita menyia-nyiakan hidup atau mengisi dengan hal yang mulia..klise mungkin kedengarannya

    tapi yang pasti semoga kita diberikan “akhir” yang baik olehNya, Amin

    Inspiring Posting Bu,
    Thanks 🙂

    Like

  42. what we do in our life will echoes in eternity

    orang besar akan tetap “hidup” walaupun mereka sudah tidak ada di dunia, tapak-tapak hasil kehidupan mereka menorehkan catatan dalam kehidupan manusia
    ….he2 maaf klo gak nyambung 😀

    Like

Leave a comment